Jepara, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jepara mengimbau warga untuk perlu risau dengan kelompok ekstrem atas nama agama di Indonesia. Mereka hanya kelompok kecil. Aparat keamanan dengan mudah mengatasi mereka.
<>
Dalam peringatan Hari Perdamaian Internasional yang diselenggarakan Gereja Inzili Tanah Jawa di jalan Pemuda nomor 10, Jepara, Sabtu (20/9) malam, Wakil Ketua PCNU Jepara H Anas Arbaani mengimbau segenap warga termasuk kalangan minoritas untuk tenang.
“Kaum minoritas di mana pun berada tidak perlu khawatir atas munculnya ISIS. Sebab gerakan radikal ekstrem itu jelas tidak bagian dari ajaran Islam. Karenanya, mereka tidak mendapat dukungan dari mayoritas umat Islam,” kata haji Anas.
NU sendiri sebagai mayoritas terbesar umat Islam memegang teguh prinsip Tasamuh (toleran), Tawazun (seimbang), dan Tawasuth (moderat). Dengan prinsip itu, NU menjaga hubungan baik dengan Allah maupun dengan manusia.
“NU mengamalkan ajaran Al-Quran, untuk menjadi rahmat bagi segenap alam raya,” terangnya.
Untuk itu, NU berada di garda terdepan menghadapi kelompok-kelompok yang menghendaki Indonesia menjadi negara Islam. Di samping itu, NU berupaya menciptakan perdamaian di tengah-tengah berbagai negara yang dirundung konflik.
Tampak hadir dalam pertemuan ini Widi dari Gereja GITJ, Slamet dari Gereja Katolik, Ponari dari Penyuluh Agama Budha, dan H Subroto dari Pemkab Jepara. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)