Daerah

Usai Imtihan, 200 Santri Ikuti Pekan Perlombaan

Jumat, 7 Februari 2014 | 14:00 WIB

Kudus, NU Online
Setelah selesai ujian imtihan semester awal tahun ajaran 1435 H pada minggu lalu, 200 santri Pesantren Tarbiyatus Sibyan bersama Pesantren Tarbiyatul Banat mengikuti pekan perlombaan yang berlangsung mulai Jumat (31/1) hingga Kamis (6/2) kemarin.
<>
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula pesantren tersebut, para santri takhassus kelas satu hingga kelas sepuluh itu sangat antusias mengikuti 15 cabang lomba keagamaan dan seni olahraga. Sambil berkompetisi, mereka seakan mempraktekkan ilmu yang dipelajarinya.

Menurut panitia pelaksana Mohammad Ridlwan kegiatan ini bertujuan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW serta memberikan motivasi semangat belajar para santri sehingga bisa meraih prestasi yang lebih baik.

“Istilahnya ini seperti class meeting di sekolah formal. Semua lomba yang ada berlaku bagi seluruh santri putra dan putri, kecuali permainan futsal yang khusus bagi santri putra saja,” ujar Ridwan.

Ridwan menjelaskan kegiatan yang sempat vakum sejak tujuh tahun lalu ini, dilaksanakan kembali demi mengasah kemampuan intelektualitas-spiritual dan keterampilan para santri.n“Selain itu, perayaan lomba juga menjadi ajang melatih mental sebelum mereka benar-benar terjun di masyarakat,” imbuh santri senior pesantren tersebut.

Cerdas cermat kebangsaan

Dari berbagai cabang yang dilombakan, muatan materinya tidak hanya seputar keagamaan saja melainkan terdapat materi kebangsaan. Hal itu terlihat dalam Lomba cerdas cermat (LCT) yang terdapat soal-soal kebangsaan.

“Saat ikut LCT, kami dihadapkan dengan berbagai pertanyaan ihwal fiqh, aqidah-tauhid, Ahlussunnah wal Jamaah, akhlaq, siroh Nabi, tajwid, dan juga mengenai pengetahuan kebangsaan,” papar Nurul (16), santri putri peserta LCT.

Selain LCT, kelima belas cabang lomba itu antara lain Diantaranya, lomba melantunkan adzan dan iqomah, pembacaan Maulidur Rasul Barzanji dan Dziba, praktik wudlu dan shalat, master ceremony (MC), serta hafal  Asma’ul Husna.

Kemudian MTQ, menghafal dzikir wirid ba’da sholat, dan lomba “acak huruf hijaiyyah”. Disusul khithobah, kaligrafi, menulis pegon, dan peragaan busana sholat,lomba memasak dan ditutup dengan lomba futsal khusus santri putra. (Istachiyah-Qomarul Adib/Abdullah Alawi)


Terkait