Jepara, NU Online
Bertepatan dengan 29 Maret, usia Muslimat NU menginjak 68 tahun (1946-2014). Dengan bertambahnya usia, organisasi ibu-ibu di kalangan NU di seluruh pelosok Indonesia dituntut untuk meningkatkan pelayanan umat.
<>
Hal itu menjadi pokok uraian sambutan Hj Nur Rif’ah Masykur dalam peringatan Harlah Muslimat NU ke-68 di gedung NU Jepara, Jawa Tengah, pada Sabtu (29/3).
Menurut Sekretaris VI Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU untuk tetap mengedepankan melayani masyarakat pihaknya telah bekerjasama dengan 17 Kementerian RI. Diantaranya dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) salah satunya program bedah rumah. Dengan Menteri Koordinasi bidang Perekonomian dengan pelatihan kewirausahaan dan kucuran dana 500 juta untuk modal usaha.
Disamping itu, Rif’ah menyatakan 10 bidang yang ditangani Muslimat NU semisal Pendidikan, Majlis Taklim, Kesehatan dan Koperasi juga tidak lepas untuk pelayanan umat. Namun Muslimat tegasnya bisa eksis jika jamaah Muslimat di Ranting tetap ada.
“Muslimat tidak akan ada artinya jika tidak ada jamaahnya di Ranting. Sebaliknya jika masih eksis Muslimat akan terus berkibar,” tegas Rif’ah.
Ketua PC Muslimat NU Jepara, Hj Asfiyah dalam sambutannya menambahkan di kabupaten Jepara mempunyai 16 PAC Muslimat dan 215 Ranting. Bersamaan dengan Harlah Muslimat resmi mengukuhkan 16 Kelompok Usaha Bersama (KUB).
“Dengan hadirnya KUB harapan kami Muslimat lebih berdaya dalam bidang perekonomian. KUB yang fokus dalam bidang makanan ringan, konveksi, catering dan handycraft bisa terus menggerakkan roda organisasi di masa-masa mendatang,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi yang berkesempatan hadir memaparkan Muslimat NU harus ditingkatkan lagi kualitas SDMnya. Salah satunya dengan kegiatan seminar. “Anggota Muslimat harus kuat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi dan didasari dengan iman dan taqwa,” ungkapnya.
Jika hal itu dilakukan, Muslimat, lanjut Marzuqi siap bersaing secara sehat dengan organisasi-organisasi yang lain. (Syaiful Mustaqim)