Jakarta, NU Online
Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (K-Sarbumusi NU) mendapatkan kehormatan mengikuti pertemuan serikat pekerja dari ratusan negara di Ankara, Turki.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Memur Sen Turki ini berlangsung selama empat hari, dengan dua sesi, yakni sesi International Conference bertajuk Future of Work: Challenges and Opportunities pada 18-19 April dan sesi Ordinary Kongress 20-21 April2019.
“Jadi ini kongres serikat pekerja, tapi sebelum kongres, mereka mengadakan semacam seminar, prakongres. Pembukaannya oleh Presiden (Turki) Erdogan,” kata pengurus DPP K-Sarbumusi NU Eka Fitri Rohmawati kepada NU Online melalui sambungan telepon, Ahad (21/4).
Perempuan yang kerap disapa Afi ini menjelaskan bahwa forum tersebut mendiskusikan berbagai persoalan ketenagakerjaan yang ada di berbagai negara dan merumuskan gagasan-gagasan untuk perbaikan dunia pekerja.
“Intinya bahwa memang berbagai macam persoalan ketenagakerjaan, persoalan buruh itu bisa diselesaikan dengan harmonisasi hubungan industrial,” kata Eka.
Ia melanjutkan, upaya menjaga hubungan industrial yang harmonis tersebut harus melibatkan tiga elemen, yakni pemerintah, pengusaha dan pekerja.
“Jadi tripartit nasional itu hubungan industrial yang harmonis untuk kesejahteraan buruh kesejahteraan bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut Afi mengemukakan bahwa melalui forum tersebut, dirinya berkesempatan memperkenalkan tentang Indonesia, NU, dan Sarbumusi kepada serikat pekerja dari negara-negara lain.
“Di sini banyak bertemu dengan serikat pekerja di seluruh dunia. Di sini juga bisa mengenalkan apa itu Indonesia, mengenalkan Sarbumusi, Sarbumusi itu bagian dari Nahdlatul Ulama,” terangnya. (Husni Sahal/Alhafiz K)