Nasional

Hari Sosial Muslimat NU: Warisan Nyai Solichah Wahid Sejak 62 Tahun Lalu, Digelar Tiap Tahun

Ahad, 6 Juli 2025 | 11:30 WIB

Hari Sosial Muslimat NU: Warisan Nyai Solichah Wahid Sejak 62 Tahun Lalu, Digelar Tiap Tahun

Santunan kepada 200 anak yatim di Gedung Pusdiklat Muslimat NU Pondok Cabe, Tangerang Selatan, pada Ahad (6/7/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Tangerang Selatan, NU Online

Salah satu program yang dijalankan oleh Muslimat NU setiap tahun adalah Hari Sosial Nasional (Harsosnas) Muslimat yang digelar dari tingkat pusat sampai ranting.


Ketua PP Muslimat NU Arifatul Choiri Fauzi mengatakan, Harsosnas dicetuskan pertama kali oleh Nyai Solichah Wahid, Ibu dari Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


"62 tahun lalu Nyai Solichah Wahid, Ibunda Gus Dur menginisiasi 10 Muharram menjadi Hari Sosial Nasional Muslimat NU," ujar Arifah dalam kegiatan yang digelar di Gedung Pusdiklat Muslimat NU Pondok Cabe, Tangerang Selatan, pada Ahad (6/7/2025).


Nyai Solichah (1922-1994) merupakan tokoh Muslimat NU yang pernah memegang amanah sebagai Ketua Muslimat NU di beberapa tingkatan, termasuk Gambir, Matraman, dan DKI Jaya, serta Ketua I Pimpinan Pusat Muslimat NU. 


Arifah mengatakan bahwa kegiatan ini biasa dilakukan setiap bulan Muharram. Tahun ini sudah ke-62 Muslimat dari tingkat pusat hingga ranting melakukan kegiatan sosial, yaitu santunan yatim piatu.


"Ini dilaksanakan setiap tahun untuk menyapa, menyantuni anak-anak yatim piatu," kata Arifah.


Sementara itu, pada kegiatan santunan yang digelar PP Muslimat ini, 200 anak yatim piatu mendapat sejumlah uang dan peralatan sekolah. Dana untuk kegiatan ini didapat dari Baznas, Alfamart dan Alfamidi terutama dari pengurus PP Muslimat.


"Kegiatan sosial seperti ini selalu digelar Muslimat untuk membantu anak-anak Indonesia yang kurang mampu. Semoga ini semua membawa manfaat," jelasnya.


Ketua panitia, Andi Nurhiyari mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Lebaran Anak Yatim dalam rangka Hari Sosial Nasional Muslimat NU.


"Ada 200 anak yatim, terdiri dari 50 orang dari panti asuhan Muslimat NU, 35 dari sekitar Pondok Cabe, dan 115 anak binaan PP Muslimat NU," jelas dia.