Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
Selasa, 27 Mei 2025 | 22:43 WIB

Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) didampingi jajaran LF PBNU saat mengikhbarkan Dzulhijjah 1446 di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (27/5/2025) (Foto: tangkapan layar TVNU)
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Hal ini menyusul laporan rukyatul hilal Lembaga Falakiyah (LF) PBNU yang berhasil melihat hilal. Karenanya, awal Dzulhijjah 1446 H jatuh pada esok, Rabu, 28 Maret 2025.
"Awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2024 dan hari raya Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat Wage tanggal 6 Juni 2025," kata Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) didampingi jajaran LF PBNU di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Hal ini didasarkan laporan rukyatul hilal tim dari Kementerian Agama yang berhasil melihat adanya hilal, meskipun tim LF PBNU tidak berhasil melihatnya. "Berdasarkan laporan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tidak terdapat lokasi yang berhasil melihat hilal, tetapi Tim Rukyatul Hilal Kementerian Agama Republik Indonesia melaporkan adanya saksi tersumpah yang melihat hilal," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ulil menyampaikan selamat kepada umat Islam menyambut hari raya Idul Adha. "Semoga kita dapat menjalankan ibadah kurban dan amaliah bulan Dzulhijjah dengan baik," harapnya.
Keputusan ini diperoleh dengan metode yang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan di dalam Muktamar Ke-34 NU di Lampung dan juga dengan memperhatikan kesepakatan di antara negara-negara ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Sebagai informasi, data hisab menunjukkan bahwa hilal akhir Dzulqa'dah 1446 H atau bertepatan dengan Selasa Wage, 27 Mei 2025 M adalah 1 derajat 28 menit 20 detik dengan elongasi 6 derajat 34 menit 38 detik dan lama hilal di atas ufuk 8 menit 50 detik. Sementara ijtimak (konjungsi) terjadi pada Selasa Wage 27 Mei 2025 M pukul 10:04:09 WIB.
Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 0 derajat 18 menit dan elongasi hilal hakiki 5 derajat 44 menit, serta lama hilal di atas ufuk 2 menit 19 detik.
Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Sabang, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 3 derajat 10 menit, elongasi hilal hakiki 7 derajat 02 menit, dan lama hilal di atas ufuk 15 menit 55 detik.
Baca Juga
Tata Cara Shalat Idul Adha
Data di atas menunjukkan bahwa hilal yang sudah berada di atas ufuk dan sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah hanya ada di Sabang, Aceh. Pasalnya, tinggi hilal sudah di atas 3 derajat dan elongasi lebih dari 6,4 derajat. Sementara bagian timur dari wilayah tersebut belum memenuhi kriteria imkan rukyah.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga merilis data perhitungan hilal 1 Dzulhijjah 1446 H dalam Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 27 Mei 2025 M (Penentu Awal Bulan Dzulhijjah 1446 H).
Dalam informasi itu, dijelaskan bahwa konjungsi akan terjadi pada hari Selasa, 27 Mei 2025 M, pukul 3.2.15 UT atau Selasa, 27 Mei 2025 M, pukul 10.2.15 WIB atau Selasa, 27 Mei 2025 M, pukul 11.2.15 WITA atau Selasa, 27 Mei 2025 M, pukul 12.2.15 WIT.
Di wilayah Indonesia pada tanggal 27 Mei 2025, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.25.48 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.48.46 WIB di Sabang, Aceh. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 27 Mei 2025 di wilayah Indonesia.
Adapun ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 27 Mei 2025, berkisar antara 0,14 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 3,24 derajat di Sabang, Aceh.
Sementara itu, besaran elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 27 Mei 2025, berkisar antara 5,8 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 7,11 derajat di Sabang, Aceh.
Data BMKG juga menunjukkan umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 27 Mei 2025, berkisar antara 5,39 jam di Merauke, Papua sampai dengan 8,78 jam di Sabang, Aceh.
Adapun lama hilal saat Matahari terbenam pada 27 Mei 2025, berkisar antara 2,02 menit di Merauke, Papua sampai dengan 18,1 menit di Sabang, Aceh.