Nasional

Hindari Kolaps, Mandiri Pangan dari Rumah Jadi Solusi saat Pandemi 

Sab, 2 Oktober 2021 | 02:00 WIB

Hindari Kolaps, Mandiri Pangan dari Rumah Jadi Solusi saat Pandemi 

Ilustrasi: Tanaman pangan di lahan warga Jatimulyo, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah salah satu solusi ketersediaan sayuran sejak awal pandemi Covid-19. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online 
Dosen Teknik Argoindustri Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Muhammad Arwani mengatakan mandiri pangan dari rumah merupakan inisiatif yang dapat dilakukan guna menghindari kolaps selama pandemi. 

 

"Jadi, ini menanggapi isu pandemi kali ini dan ke depannya, karena memang untuk pandemi ini harus mandiri. Kalau tidak mandiri maka seterusnya akan dipengaruhi dari luar. Ketika ada gejolak dari luar, langsung kita kolaps," terang Arwani saat mengisi Workshop Daring betajuk Bertani Organik dari Rumah, Jumat (1/10/2021).

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Pada workshop yang terselenggara berkat kerja sama NU Online dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSIA) tersebut, ia menjelaskan gerakan mandiri pangan ini merupakan jawaban dari fluktuatifnya harga pangan yang berada di bawah kebijakan pemerintah. Melihat data dari PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) Nasional, hal tersebut yang mendasari bahwa masyarakat Indonesia diharap bisa mandiri pangan. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Fluktuatif ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah terkait pangan murah. Sehingga, kebanyakan untuk memenuhi pangan di Indonesia, ketika dilihat dari data PIHPS tersebut ada kekurangan sekian ton, langsung ada wacana kebijakan impor. Kebijakan impor ini ketika ada krisis di luar, dolar naik, langsung memunculkan gejolak di dalam negeri," jelas Magister Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya tersebut. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Ia menjelaskan, hal ini yang seharusnya bisa mulai dipraktikkan pula oleh masyarakat desa, terlebih kota yang masih terbiasa menggantungkan pasokan pangannya dari daerah luar. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Sangat sulit menumbuhkan motivasi dari individu yang ada di kota dan desa yang masih terjangkau akses ke seluruh daerah. Mereka cenderung akan konsumtif. Pangan mengandalkan dari daerah luar," ujarnya.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Kemandirian pangan individu maupun suatu daerah tertentu merupakan benteng yang kokoh untuk menghindari gejolak yang terjadi, terlebih saat situasi pandemi, lanjut Anwari. Selain itu, berkebun dari rumah juga menggagas kemandirian pangan masyarakat. Hal tersebut adalah solusi dari kebijkan pemberlakuan pembatasan sosial selama pandemi yang berdampak pada rantai pendistribusian pangan. 

 

"Ketika awal pandemi banyak jalan-jalan yang ditutup. Kebijakan-kebijakan itu akan memutus rantai pasok dari pangan. Tentunya, akan berimplikasi pada harga pasar pangan," ujar Arwani.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan

ADVERTISEMENT BY ANYMIND