Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj (Kang Said) meresmikan pembangunan gedung baru Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ngawi. Kang Said melakukan peletakan batu pertama pembangunan di lokasi acara. Ia berharap kantor baru PCNU Ngawi ini menampung segenap aspirasi warga NU.
Kang Said berharap pembangunan gedung tersebut berjalan dengan baik dan lancar tanpa hambatan yang berarti. “Semoga lancar (pembangunannya),” kata Kang Said, Ahad (14/8) siang.
Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini meminta warga NU untuk merawat dan menjaga keberadaan gedung ini sebagaimana mereka merawat rumah mereka masing-masing.
“Jadikan Kantor PCNU sebagai rumah bersama untuk kegiatan yang postif demi pengembangan NU di Ngawi menuju yang lebih baik,” jelasnya.
Kang Said berpesan kepada nahdliyin di Ngawi untuk terus memegang teguh dan menjadikan ajaran Islam Ahlus Sunah wal Jama’ah Annahdliyah sebagai tameng untuk melawan kelompok radikal dan ekstrem yang mengatasnamakan agama. (Ahmad Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj (Kang Said) meresmikan pembangunan gedung baru Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ngawi. Kang Said melakukan peletakan batu pertama pembangunan di lokasi acara. Ia berharap kantor baru PCNU Ngawi ini menampung segenap aspirasi warga NU.
Kang Said berharap pembangunan gedung tersebut berjalan dengan baik dan lancar tanpa hambatan yang berarti. “Semoga lancar (pembangunannya),” kata Kang Said, Ahad (14/8) siang.
Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini meminta warga NU untuk merawat dan menjaga keberadaan gedung ini sebagaimana mereka merawat rumah mereka masing-masing.
“Jadikan Kantor PCNU sebagai rumah bersama untuk kegiatan yang postif demi pengembangan NU di Ngawi menuju yang lebih baik,” jelasnya.
Kang Said berpesan kepada nahdliyin di Ngawi untuk terus memegang teguh dan menjadikan ajaran Islam Ahlus Sunah wal Jama’ah Annahdliyah sebagai tameng untuk melawan kelompok radikal dan ekstrem yang mengatasnamakan agama. (Ahmad Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)
