Ketua KPI: Media NU Terus Bertransformasi dalam Menjaga Inklusivitas
Jumat, 22 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Dialog partisipasi masyarakat bertajuk KPI & Media Penyiaran Sahabat Pelajar di Gedung PBNU Lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (21/8/2025). (Foto: NU Online/Syakir)
Jakarta, NU Online
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah menyampaikan bahwa media-media NU terus bertransformasi dalam menyampaikan dakwah yang inklusif kepada publik.
Hal itu ia sampaikan dalam dialog partisipasi masyarakat bertajuk KPI & Media Penyiaran Sahabat Pelajar di Gedung PBNU Lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
"Dan sampai hari ini, media di kalangan NU terus tumbuh mengalami transformasi yang luar biasa, utamanya dalam menyebarkan dan menjaga inklusivitas keberagaman kita dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah," katanya.
Hal tersebut, menurutnya, memiliki latar belakang yang kuat mengingat NU sebenarnya tidak pernah jauh dengan media. Para tokoh-tokohnya, para muassis, ulama dan kiai, mempunyai kekariban dengan media.
"Dulu ada Mbah Wahab yang sangat peduli terhadap media. Beliau menjadikan media tidak hanya sebagai corong informasi kegiatan NU, tetapi juga diplomasi dan negosiasi perjuangan," lanjut Ubaid.
Transformasi itu, terangnya, tidak hanya media yang dikelola secara organisasi, akan tetapi juga individu-individu, termasuk di dalamnya adalah media sosial.
"Media sosial seperti Instagram yang dimiliki oleh Vela (Ketua Umum IPPNU) semisal, juga menjadi wadah informasi bagi kader-kader di bawahnya, bagi publik luas," katanya.
Ia menyampaikan bahwa kedekatan dengan informasi bukan berarti menghilangkan daya kritis. Ia menegaskan harus tetap menjaga jarak agar lebih bijaksana menanggapi segala informasi, baik itu informasi yang disampaikan oleh televisi, radio, atau platform media baru.
"Karena bagaimana pun, tidak semua informasi itu layak dikonsumsi. Kalau kita ibaratkan, nasi goreng itu enak, tetapi apakah itu layak dimakan oleh bayi? Tidak juga," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa hal tersebut menjadi tantangan dan peluang sekaligus dalam era informasi sekarang ini. Karenanya, perlu penciptaan informasi yang lebih berkualitas, membangun, konstruktif, mengedukasi, peran-peran masyarakat termasuk organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan.
"Tentu dengan cara-cara yang kreatif, kolaboratif, dan inovatif," jelas Ubaid.
"Kegiatan ini kami rasa perlu dilakukan secara berkelanjutan, agar partisipasi masyarakat dalam menjaga informasi kita yang benar, faktual, dan aktual tetap eksis di ruang-ruang media kita hari ini," pungkasnya.
Sementara itu, Komisioner KPI Bidang Pengawasan Isi Siaran Aliyah menyampaikan bahwa kolaborasi bersama pelajar dan lembaga penyiaran menjadi kunci penting bagi KPI.
Sebab, melalui forum tersebut, ia menaruh harapan para pelajar dapat menjadi duta-duta literasi penyiaran bagi lingkungannya, khususnya keluarga dan rekan-rekan pelajar.
"Setelah dari sini bisa memberikan literasi kepada masyarakat. Duta literasi untuk keluarga, masyarakat," ujarnya.
Tidak hanya itu, forum itu juga menjadi ajang bagi KPI untuk menerima masukan dan kritik yang konstruktif dalam ikhtiar menjaga penyiaran publik.
"Tidak hanya nyinyir, julid, tapi kritik yang konstruktif," imbuhnya.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Umum PP IPPNU Whasfi Velasufah dan Ketua PP IPNU Ghulam Dzofir Manshur. Hadir pula Anggota Komisi I DPR RI H Oleh Soleh, Komisioner Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran Tulus Santoso, dan Wapemred Garuda TV Jimmy Darusman.