Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) merilis data hilal jelang Rabiul Awal 1447 H melalui Informasi Ringkas Hilal Rabiul Awal 1447 H pada 29 Safar 1447 H / 23 Agustus 2025 M di Indonesia yang dikeluarkan pada Sabtu (23/8/2025).
Data hisab ini merupakan hasil perhitungan LF PBNU yang dilakukan untuk hari Sabtu Pahing, 29 Safar 1447 H / 23 Agustus 2025 M. Perhitungan dilakukan pada titik markaz Jakarta, tepatnya di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Perhitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Data hisab menunjukkan bahwa hilal akhir Safar 1447 H atau bertepatan dengan Sabtu Pahing, 23 Agustus 2025 M adalah 1 derajat 09 menit 21 detik dengan elongasi 2 derajat 29 menit 22 detik dan lama hilal di atas ufuk 6 menit 27 detik. Sementara ijtimak (konjungsi) terjadi pada Sabtu Pahing 23 Agustus 2025 M pukul 13:07:04 WIB.
Sementara itu, letak Matahari terbenam pada posisi 11 derajat 14 menit 49 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal berada pada posisi 11 derajat 51 menit 19 detik utara titik barat dengan kedudukan hilal pada 0 derajat 36 menit 29 detik utara Matahari.
Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 0 derajat 20 menit dan elongasi hilal hakiki 1 derajat 21 menit, serta lama hilal di atas ufuk 2 menit 36 detik.
Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 1 derajat 32 menit, elongasi hilal hakiki 2 derajat 33 menit, dan lama hilal di atas ufuk 7 menit 40 detik.
Data di atas menunjukkan bahwa hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi belum memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal belum di atas 3 derajat dan elongasi masih kurang dari 6,4 derajat.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga merilis data perhitungan hilal 1 Rabiul Awal 1447 H dalam Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 23 dan 24 Agustus 2025 M (Penentuan Awal Bulan Rabiul 1447 H).
Dalam informasi itu, dijelaskan bahwa konjungsi akan terjadi pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025 M, pukul 6.6.22 UT atau Sabtu, 23 Agustus 2025 M, pukul 13.6.22 WIB atau Sabtu, 23 Agustus 2025 M, pukul 14.6.22 WITA atau Sabtu, 23 Agustus 2025 M, pukul 15.6.22 WIT.
Di wilayah Indonesia pada tanggal 23 Agustus 2025, waktu Matahari terbenam paling awal adalah 17.37.37 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.49.25 WIB di Sabang, Aceh. Kemudian di wilayah Indonesia pada tanggal 24 Agustus 2025, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.37.34 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.49.00 WIB di Sabang, Aceh.
Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 25 Juli 2025 di wilayah Indonesia. Namun, ini terjadi kurang dari 8 jam.
Adapun ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 23 Agustus 2025, berkisar antara 0.3 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 1.72 derajat di Sabang, Aceh. Sementara ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 24 Agustus 2025, berkisar antara 10.81 derajat di Melonguane, Sulawesi Utara sampai dengan 12.21 derajat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Sementara itu, besaran elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 23 Agustus 2025, berkisar antara 1.96 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 3.16 derajat di Sabang, Aceh. Pada 24 Agustus 2025, elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam antara 13.14 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 14.69 derajat di Sabang, Aceh.
Data BMKG juga menunjukkan umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 25 Juli 2025, berkisar antara 2.52 jam di Merauke, Papua sampai dengan 5.72 jam di Sabang, Aceh. Umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 24 Agustus 2025, berkisar antara 26.52 jam di Merauke, Papua sampai dengan 29.71 jam di Sabang, Aceh.
Adapun lama Hilal di atas ufuk saat Matahari terbenam pada 23 Agustus 2025, berkisar antara 2.64 menit di Merauke, Papua sampai dengan 9.43 menit di Sabang, Aceh. Sementara lama Hilal di atas ufuk di Indonesia saat Matahari terbenam pada 24 Agustus 2025, berkisar antara 47.9 menit di Melonguane, Sulawesi Utara sampai dengan 54.25 menit di Parigi, Jawa Barat.
Data-data di atas menunjukkan potensi besar bulan Safar digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari mengingat belum terpenuhinya kriteria imkanur rukyah. Karenanya, besar kemungkinan tanggal 1 Rabiul Awal 1447 H jatuh pada Senin Wage, 25 Agustus 2025. Sementara Maulid Nabi, 12 Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan Jumat Kliwon, 5 September 2025.