Nasional

LF PBNU Ikhbarkan 1 Rabiul Awal 1444 H Jatuh pada Selasa 27 September 2022 M

Sen, 26 September 2022 | 21:30 WIB

Jakarta, NU Online 

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa 1 Rabiul Awal 1444 H jatuh pada Selasa, 27 September 2022.


"Awal bulan Rabiul Awal 1444 H bertepatan dengan Selasa Pahing 27 September 2022 M (mulai malam Selasa) atas dasar rukyah," demikian tertulis dalam Pengumuman Nomor: 029/LF–PBNU/IX/2022 yang dikeluarkan pada Senin (26/9/2022).


Keputusan didasarkan pada hasil rukyatul hilal. Ada tiga titik observasi yang berhasil melihat hilal 1 Rabiul Awal 1444 H, yaitu sebagai berikut.

  1. Condrodipo Gresik, Jawa Timur oleh Inwanudin dari Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Gresik pada pukul 17.27 WIB
  2. Pekalongan, Jawa Tengah oleh Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Pekalongan. Terlihat kasat mata kamera pada pukul 17:53 WIB dengan saksi atas nama​​​​​​ Idham Arief​​​​​​​
  3. Jakarta Utara, DKI Jakarta terlihat secara kasat mata pada pukul 17:45 WIB dan kasat teleskop pada pukul 18:02 WIB. Hilal terlihat oleh tiga orang saksi, yaitu Mulyono, Syamsuddin, dan H Supriyatna.


LF PBNU Mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini.


Pihaknya juga meminta seluruh jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk menyampaikan ikhbar ini.  


"Diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Muharram 1444 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah / cabangnya masing–masing," lanjut pengumuman tersebut.


Sebagai informasi, hilal awal Rabiul Awal 1444 H berada di atas ufuk, yakni tepatnya +5 derajat 31 menit 5 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Senin Kliwon 26 September 2022 pukul 04:54:43 WIB.


Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 1 derajat 24 menit 26 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 0 derajat 32 menit 17 detik selatan titik barat.


Adapun kedudukan hilal berada pada 0 derajat 51 menit 20 detik utara Matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 6 derajat 53 menit 54 detik. Sementara lama hilal 24 menit 11 detik.


Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi hilal mar’i 4 derajat 32 menit dengan elongasi hilal haqiqy 5 derajat 56 menit dan lama hilal di atas ufuk 20 menit 14 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi hilal mar’i 5 derajat 48 menit dengan elongasi hilal haqiqy 7 derajat 14 menit dan lama hilal di atas ufuk 26 menit 16 detik.


Data hisab ini telah dihitung dengan metode perhitungan ilmu falak terhadap hilal awal Muharram 1444 H dengan menggunakan sistem hisab jama’i (tahqiqy tadqiky ashri kontemporer) khas Nahdlatul Ulama.


Data hisab ini sudah berada di atas kriteria Imkanurrukyah (kemungkinan hilal dapat terlihat) yang ditetapkan Menteri-menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan