Nasional

PBNU Deklarasi Gerakan Ekonomi Islam Nusantara

Senin, 15 Agustus 2016 | 01:00 WIB

Jombang, NU Online
Untuk membangkitkan semangat kemandirian umat dalam bidang ekonomi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendeklarasikan Gerakan Ekonomi Islam Nusantara. Deklarasi dilakukan saat peringatan Haul KH Wahab Chasbullah ke-45 di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.

Deklarasi dilakukan, Sabtu (13/8) malam, oleh Ketua PBNU KH Said Agil Siroj dan juga dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua PP Muslimat NU. "Semangat Nahdlatut Tujjar yang dibangun Mbah Wahab sebelum berdirinya NU, perlu digelorakan kembali melalui gerakan Ekonomi Islam Nusantara ini," tutur Kiai Said usai deklarasi.

Kiai Said mengatakan, melalui Syirkah Inan Murabathah Nahdlatut Tujjar yang dibangun KH Wahab Chasbullah, kemandirian ekonomi kaum Nahdliyin diharapkan bangkit. "Syirkah ini, kelanjutan dari Nahdlatut Tujjar, gagasannya Mbah Wahab. Yakni kebangkitan pedagang dari kalangan santri, yang betul-betul mandiri dalam bidang ekonomi dan tidak bergantung kepada siapapun. Nah, semangatnya kita hidupkan lagi dengan nama lain Deklarasi Gerakan Ekonomi Islam Nusantara," imbuhnya.

Karenanya, Gerakan Ekonomi Islam Nusantara yang dideklarasikan di Bahrul Ulum Tambakebras sebagai awal untuk meningkatkan kesejahteraan warga NU.  Karena menurut Kiai Said, hingga kini masih banyak warga nahdliyin dalam kekurangan. " PBNU akan memberikan advokasi terhadap warga NU yang miskin. Dengan gerakan ini, kita akan lakukan pemberdayaan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraannya,"ujar Ketua Umum PBNU dua periode ini menambahkan.

Selama ini, banyak warga NU yang belum tersentuh tangan pemerintah. Misalnya kalangan pesantren. Hingga kini, pemerintah tidak pernah mengalokasikan anggaran bagi pendidikan pesantren. Padahal, selama sumbangsih pesantren terhadap bangsa sangat luar biasa.

"Coba bayangkan, pesantren tidak ada alokasi dari APBN. Apa dosanya coba, sama-sma lembaga pendidikan. Santri tidak dapat raskin. Santri naik bis kota, damri, KA tidak dapat diskon. Tapi kalau pelajar di diskon. Dosanya apa sich santri itu ko sampai didiskriditkan dengan siswa sekolah resmi,pungkasnya.

Semenetara itu, Koordinator Gerakan Ekonomi Islam Nusantara, Arif Marbun menambahakan, bahwa pihaknya akan segera menginventarisir seluruh pengusaha-pengusaha dari kalangan nahdliyin sebagai tindak lanjut deklarasi Gerakan Ekonomi Islam Nusantara ini." Kita akan bangun jejaring pedagang NU diseluruh nusantara, karena saya melihat potensi pengusaha NU sangat luar biasa. Sehingga satu sama lain pedagang bisa saling terkoneksi,"bebernya.

Marbun juga berjanji akan menjalin kemitraan dengan pihak Bank untuk memberikan permodalan murah untuk UKM UKM dari jamaah NU." Selama ini kelemahan kita pedagang NU adalah soal permodalan, ini yang juga akan kita lakukan terobosan dengan perbankkan," paparnya. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)


Terkait