Nasional

PP Lesbumi dan FKPM Bahas Maluku sebagai Inti Poros Maritim

Selasa, 14 April 2015 | 05:30 WIB

Jakarta, NU Online
PP Lesbumi NU bekerja sama dengan FPKM (Forum Perjuangan Kebangsaan Maluku) akan mengadakan seminar sehari untuk membahas ‘Maluku sebagai Inti Poros Maritim’. Kegiatan ini akan berlangsung Kamis (16/4) di lantai 8 Kantor PBNU Kramat Raya Jakarta, pukul 11.00 WIB.<> 

Seminar ini akan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, dosen Pascasarjana Universitas Pattimura, Prof Dr Alex Retaubun, dosen Perkapalan ITS, Taufik Fazar Nugroho, dan Ketua PP Lesbumi, Dr Zastrouw Ngatawi.

“Tiongkok punya jalur sutra, Maluku punya jalur rempah, melalui laut jangkauanya menembus Eropa. Italia sebagai kosmetik, obat-obatan, Spanyol, Mesir sebagai pengawet mummy, Cina sebagai obat-obatan, bumbu masak,” ujar Panitia Pelaksana, M Dinaldo lewat rilis yang diterima NU Online, Selasa (14/4).

Menurutnya, Sriwijaya berjaya di tahun 625-an masehi yang satu zaman dengan Nabi Muhammad dan di Semenanjung Arab hingga kawasan Timur Tengah sudah mengenal produk rempah-rempah. Ibnu Batutah pengembara dari Arab mencatat rempah dari Maluku dan Marcopolo petualang dari Italia juga mencatat rempah-rempah dari Maluku sebagai bumbu masak, obat-obatan dan parfum.    

Sementera itu, Paul Litaay dari FKPM menjelaskan, Majapahit melanjutkan pasang surut perdagangan di Nusantara, menggunakan armada besarnya dan teknologi perahu bercadik dari Bugis yang ramping dengan lincah dapat mengarungi hingga jauh ke Madagaskar.

Perkembanganya kini adalah Maluku menjadi Inti Poros Maritim Indonesia dan Indonesia menjadi Poros Maritim dunia. “Apa yang sudah disiapkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan bagaimana keadaan Maluku sebagai inti Poros Maritim Indonesia? Persoalannya harus dikerucutkan agar tidak menjadi benang kusut tanpa ujung pangkal,” terangnya. (Red: Fathoni)


Terkait