Nasional

Tiga Kunci Konsep Kebudayaan Gus Dur

Ahad, 2 April 2017 | 05:01 WIB

Jakarta, NU Online
Secara jasad, Gus Dur telah meninggalkan kita semua. Namun, pemikiran-pemikirannya masih hidup, dan terus diperjuangkan oleh orang-orang yang mencintainnya. Di antara warisan pemikiran Gus Dur, ialah mengenai Kebudayaan. 

Zastrouw Al-Ngatawi sebagai orang yang punya perhatian pada kebudayaan dan dekat dengan Gus Dur memaparkan tentang konsep kebudayaan Gus Dur di hadapan peserta Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (1/4).

Menurutnya, ada 3 kata kunci kebudayaan yang dirumuskan Gus Dur, yaitu kebudayaan itu terkait dengan manusia, terkait dengan kehidupan, dan terkait dengan lingkungan.

Pertama, kebudayaan terkait dengan manusia, ia mengatakan, bahwa yang membedakan manusia dengan hewan, yang membedaakan manusia dengan malaikat, yang membedakan manusia dengan jin dan lain sebagainya itu adalah kebudayaan.

“Anda tidak disebut sebagai manusia kalau anda tidak berbudaya. Anda bisa turun menjadi hewan karena hewan itu ya makan, beranak, kentut, tapi dia ga berbudaya, manusia kan ya makan, kentut,” kata Zastrouw.

Kedua, kebudayaan terkait dengan kehidupan, menurutnya, budaya itu berlaku, berjalan , dan terbentuk selama orang masih hidup. Jadi kalau orang sudah meninggal, maka sudah tidak butuh kebudayaan, tidak bisa menciptakan kebudayaan, dan sudah tidak ada hubungannya lagi dengan kebudayaan.

“Maka kebudaayan itu dalam kacamata Gus Dur harus terkait dengan hidup,” jelas mantan Ketua Lesbumi PBNU ini.

Ketiga, kebudayaan terkait dengan alam dan lingkungan. “Jadi kalau anda tidak berinteraksi dengan alam, ya anda tidak berkebudayaan,” ujarnya. (Husni Sahal/Fathoni)


Terkait