BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
"Dan Allah memberikan contoh sebuah negeri yang aman tentram, rizki melimpah datang di negeri itu dari segala tempat; kemudian penduduk negeri itu durhaka dan ingkar terhadap nikmat-nlkmat Allah, maka Allah menimpakan pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat sendiri." (Q.S. An-Nahl: 112)
SERUAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA MENJELANG TAHUN BARU HIJRIYAH 1 MUHARRAM 1428 H UNTUK KESELAMATAN AGAMA, BANGSA, DAN NEGARA
Menjelang Tahun Baru Hijriyah 1428, umat dan masyarakat bangsa Indonesia dalam suasana keprihatinan yang sangat mendalam, baik lahiriyah maupun batiniyah, karena beruntunnya bencana sosial yang dibarengi bencana alam dan telah berjalan bertahun-tahun. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda peredaan, sehingga dapat diperhitungkan akan sangat berat manakala harus ditanggung oleh kemampuan manusia sendiri tanpa pertolongan Allah SWT.
Oleh karena itu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan:
Pertama : Seluruh warga NU (dan segenap masyarakat yang bersedia) agar melakukan puasa sunnah "Tasu'a dan 'Asyura" dan agar dimulal dengan puasa sunnah mutlaqah dari tanggal 1 s/d 10 Muharram 1428 H atau 20 s/d 30 Januari 2007, dengan sebanyak mungkin beristighfar (mohon ampun kepada Allah) dan membaca hauqolah (mohon kekuatan kepada Allah).
Kedua : Menjauhi perbuatan-perbuatan yang langsung atau tidak langsung menyebabkan murka Allah, seperti; melakukan kezallman, kepalsuan atau kepura-puraan, kebohongan, pengrusakan kehormatan dan martabat sesama, pengrusakan keseimbangan alam, korupsi, keserakahan, pengkhianatan (jual beli) hukum, pengkhianatan terhadap amanat, menelantarkan penderitaan rakyat kecil, dan sebagainya.
Ketiga : Mendekatkan diri kepada Allah dengan taubat, kejujuran, peningkatan ibadah, zikir, sedekah, penyantunan terhadap mereka yang terkena bencana dan sebagainya.
Keempat : Melakukan sholat gha’ib setiap ada korban meninggal akibat bencana kecelakaan untuk kaum muslimin dan muslimat.
Kelima : Seluruh jajaran pengurus NU dari PBNU sampai dengan Ranting NU diharuskan memberi contoh dalam melaksanakan seruan ini.
Jakarta, 8 Januari 2007
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,
Dr. KH. MA. Sahal Mahfudz (Rais ‘Am)
Dr. KH. A. HAsyim Muzadi (Ketua Umum)