Makassar, NU Online
Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) membutuhkan manusia-manusia yang rela berkorban serta ikhlas dalam setiap usaha yang dilakukannya. Manusia yang besar adalah manusia yang bekerja dengan keikhlasan dan pengorbanan demi membangun NU.
Demikian dikatakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Almukarram Anre Gurutta' Haji (AGH) Sanusi Baco saat menghadiri pembukaan Muskerwil NU Sulawesi Selatan di Hotel Singgasana Makassar, Sabtu (14/7).
<>Terdapat tiga tipe manusia, kata tokoh kharismatik Sulawesi Selatan itu. Pertama, manusia yang pintar bicara namun malas bekerja. Kedua, manusia yang pintar bicara dan rajin bekerja. Ketiga, manusia yang rajin bekerja namun tidak pintar bicara.
"Saya harap agar warga Nahdlatul Ulama di Indonesia pada umumnya dan Sulawesi Selatan pada khususnya berada pada tipe yang kedua, minimal bila tidak bisa maka sebaiknya berada pada tipe yang ketiga," tambahnya.
Kegiatan Mukernas PWNU Sulawesi Selatan, kata AGH Sanusi Baco paling tidak memuat dua aspek manfaat, keagamaan dan kemasyarakatan.
"Aspek manfaat keagamaan yang dimaksud adalah aspek dimana agama memandang bahwa setiap org yang berkumpul demi kebaikan untuk kepentingan orang banyak maka akan bernilai ibadah dihadapan Allah SWT, sedangkan pada Aspek kemasyarakatan maka seluruh pengurus NU dalam wilayah Sulawesi Selatan akan bertemu untuk saling memberi dan menerima pandangan yang baik demi kebaikan masa depan NU di Sulawesi Selatan”, ujarnya.
Diharapkan agar semua PCNU yang sempat hadir dalam acara Muskerwil ini dapat mengambil nilai positif demi membangun NU di daerahnya masing-masing.
"Mudah-mudahan dalam Muskerwil ini akan menghasilkan kerja-kerja yg positif dalam dunia pendidikan dan dakwah termasuk bagaimana membangun pesantren-pesantren dan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama," pungkasnya.(saz)