Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad memanfaatkan panggung PBB untuk menyampaikan unek-uneknya. Hal ini kerap dilakukan pemimpin dunia anti-AS dan anti-Barat.
Dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang saat ini tengah berlangsung di New York, AS, Ahmadinejad sama sekali tak menyampaikan pendapatnya mengenai topik sidang. Yakni progress Millenium Development Goals (MDGs) yang harus tercapai pada 2015 mendatang.<>
Ia langsung menuding kapitalisme yang dikatakannya menjadi penyebab kemiskinan global. Pemberantasan kemiskinan merupakan salah satu poin penting MDGs. Ia juga menunjuk banyaknya badan-badan penting dunia yang anggotanya didominasi AS dan negara Barat lainnya.
“Saya merasa, di milenium baru ini kita harus mengubah mindset. Sebab yang terjadi saat ini, terlalu banyak diskriminasi kapitalisme dan pendekatan hegemoni mulai ditinggalkan,” ujarnya.
Ahmadinejad juga tidak berbicara mengenai isu nuklir yang membuat PBB menjatuhkan sanksi berat untuk Iran. Ia mengimbau PBB untuk segera mengambil tindakan tegas.
Mengkritik melalui panggung PBB ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh seorang pemimpin dunia. Beberapa kepala negara anti-Amerika atau anti-Barat kerap mencuri kesempatan itu untuk mencurahkan perasaan mereka yang seringkali melanggar alokasi waktu 15 menit yang diberikan.
Seperti yang pernah dilakukan pemimpin Libya Muammar Khadafi. Ia berpidato, tepatnya menyampaikan kritikan selama 90 menit dan membuat penerjemahnya pingsan karena kelelahan. Penerjemah yang disediakan PBB biasanya bergantian selama 40 menit. Namun Khadafi memaksa membawa penerjemahnya sendiri.
Kemudian Presiden Venezuela Hugo Chavez yang dengan lantang menyebut mantan Presiden AS George Bush sebagai ‘the devil’ dan berbagai kritikan tajam lainnya. Rekor pidato PBB terlama dipegang oleh mantan Menhan India VK Krishna Menon dengan catatan waktu delapan jam. (syf)