Warta

Delegasi Muslim China Lakukan Kunjungan Persahabatan ke PBNU

Selasa, 29 Agustus 2006 | 08:18 WIB

Jakarta, NU Online
Sebanyak 24 orang dari China Islamic Association (CIA) melakukan kunjungan persahabatan ke PBNU, Selasa, (29/08). Mereka dipimpin oleh Wakil presidennya Ibrahim Hong Chongyou. Sementara itu mewakili PBNU HM Rozy Munir, Endang Turmudi, Abdul Aziz Ahmad dan Iqbal Sullam.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab di Lt 5 Gedung PBNU tersebut, masing-masing fihak saling berbagi informasi tentang perkembangan Islam di negaranya masing-masing.

<>

China Islamic Association merupakan perkumpulan dari berbagai organisasi Islam  dari 5-6 provinsi dan sekitar 10 suku di China. Saat ini terdapat sekitar 20 juta umat Islam yang ada di China dengan mayoritas bertempat tinggal di daerah barat daya. Kunjungannya ke Indonesia kali ini merupakan bagian dari studi banding masalah haji dengan Indonesia.

Hong Changyou mengungkapkan dua tahun lalu, terdapat 1.100 calon jemaah haji ke tanah suci, tetapi tahun lalu jumlahnya meningkat tajam menjadi 17 ribu jemaah dan akan meningkat lagi tahun depan menjadi 18 ribu jemaah.

Pihaknya datang ke Indonesia karena melihat jemaah haji Indonesia meski jumlahnya sangat banyak namun dinilai paling tertib. Mereka berharap dapat mempelajari pengalaman dari Indonesia untuk meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji di China untuk menjadi lebih baik.

Walaupun negara komunis, pemerintah China tetap menghargai keberadaan agama. Mereka juga memberi kesempatan yang sama bagi para pemeluk agama untuk berkarir di pemerintahan, tak heran terdapat beberapa pejabat tinggi yang memeluk agama Islam.

Saat ini terdapat sekitar 35000 masjid yang digunakan untuk ibadah dan belajar agama bagi umat Islam disana. Sama dengan di Indonesia, umat Islam China juga menghadapi berbagai persoalan seperti masalah kemiskinan, kekurangan pangan dan lainnya.

Sementara itu HM Rozy Munir menjelaskan tentang sejarah NU, faham keagamaan dan visi serta nilai yang dipegang oleh NU seperti tawasuth (jalan tengah) , tawazun (seimbang), tasamuh (moderat) dan i’tidal (adil).  Kedua belah fihak berjanji untuk menjalin komunikasi lebih erat dimasa mendatang. (mkf)


Terkait