Warta

Dicari Da’i-Da’iyah Berwawasan Aswaja

Rabu, 20 September 2006 | 13:00 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) seolah tak mau kompromi lagi dengan bermunculannya paham keagamaan baru yang marak belakangan ini dan mengancam keberadaan Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di tanah air ini bertekad ‘mencari’ da’i dan da’iyah berbasis nahdliyyin (sebutan untuk warga NU) untuk dikader menjadi juru dakwah yang berwawasan Aswaja.

Pimpinan Pusat (PP) Lembaga Dakwah (LD) NU akan memanfaatkan momentum bulan Ramadhan kali ini untuk mengkader para da’i dan da’iyah berwawasan Aswaja tersebut dalam Pelatihan Da’i Kader II. Kegiatan yang akan digelar selama 11 hari (26 September-6 Oktober) ini terbuka bagi semua warga nahdliyyin.

<>

Sekretaris Panitia Pelaksana Pelatihan Da’i Kader II Masyhar menjelaskan, kegiatan tersebut pada dasarnya dilakukan untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang Aswaja. “Bukan untuk mencetak da’i atau da’iyah. Tapi, para da’i atau da’iyah NU yann sudah ada akan dimantapkan pemahaman Aswaja-nya,” katanya kepada NU Online di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta (20/9)

Oleh karenanya, kata Masyhar, pihaknya akan menyeleksi para peserta yang akan mengikuti kegiatan yang merupakan hasil kerja sama dengan PP Muslimat NU tersebut. Pihaknya menetapkan syarat-syarat peserta kegiatan pelatihan tersebut adalah pimpinan/pengurus majelis taklim, pimpinan/pengurus masjid dan khotib, utusan pesantren dan kampus serta para da’i-da’iyah.

“Itu (seleksi, red) dilakukan dalam rangka efisiensi dan efektifitas saja. Soalnya, tujuan utama kita adalah memperdalam pemahaman dan ajaran Aswaja untuk para da’i NU,” terang Mashar.

Menurut Masyhar, sejumlah pakar, baik dari kalangan NU sendiri maupun dari kalangan profesional telah dipersiapkan untuk menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Narasumber dari PBNU di antaranya KH Hasyim Muzadi, KH Tolchah Hasan, KH Said Aqil Siradj, KH Masykuri Abdillah, Rozy Munir M.Sc, Masdar F Mas’udi, KH Ma’ruf Amin, KH Masyhuri Naim. Sementara dari kalangan profesional Dr. Tarmizi Taher (mantan Menteri Agama), Dr.H. Imam Prasodjo (Pengamat Sosial-Politik), Sofyan Djalil (Menkominfo RI), Prof.Dr Ichlasul Amal (Ketua Dewan Pers) dan Djalaludin Rahmat (Pakar Komunikasi)

Demikian pula dengan materi-materi yang akabn disampaikan dalam pelatihan tersebut, antara lain, Aswaja tentang Gerakan Dakwah, Aswaja tentang Ketauhidan, Aswaja tentang Gerakan Pendidikan, Aswaja tentang Gerakan Siyasah (Politik), Aswaja tentang Gerakan Ekonomi Keumatan, Aswaja tentang Sosial-Kemasyarakata, Aswaja tentang Ketauhidan, Mass Media sebagai Media Dakwah, Aswaja tentang Akidah, Aswaja tentang Syariah, Aswaja tentang Ahlak, Aswaja tentang Tasawuf.

Buka Puasa Gratis

Selain pelatihan da’i-da’iyah, selama bulan Ramadhan, LDNU akan menyediakan ta’jil (makanan ringan pembuka puasa) serta buka puasa bersama bagi masyarakat di sekitar Gedung PBNU. Kegiatan amal yang digelar dari awal hingga akhir bulan suci tersebut akan dirangkai pula dengan sholat tarawih dan tadarus bersama di musholla Annahdliyyah (lantai 1 Gedung PBNU).

“Untuk ta’jil, kita menyediakan gratis bagi umum. Untuk makan gratis bukan puasa, hanya terbatas bagi warga atau masyarakat yang tinggal di sekitar gedung PBNU ini. Dengan demikian, diharapkan juga masyarakat bisa sholat tarawih dan tadarus bersama di mushola Annahdliyah,” ungkap HM Ali Ridlo, Ketua Pelaksana kegiatan Syi’ar Ramadhan yang juga Ketua Departeman Pengembangan dan Kajian Agama PP LDNU kepada NU Online.