Tak bisa dibayangkan, bagaimana jika para manula dan lanjut usia (lansia) mengikuti kontes peragaan busana. Nenek-nenek yang sudah memiliki belasan anak dan puluhan cucu pun tak ingin kalah dengan peragawati. Mereka berlenggak-lenggok dengan genit layaknya model di atas catwalk.
Dan ini benar-benar terjadi saat berlangsungnya Fashion Show Lansia oleh Fatayat NU Majenang di Madrasah Aliyah (MA) El Bayan Majenang, Ahad, seperti dilansir harian Suara Merdeka.<>
Sebagian sedikit malu-malu berjalan di depan dewan juri. Ada diantara mereka yang selalu menunduk di sepanjang karpet hijau yang dibentangkan. Bahkan dengan sedikit grogi, beberapa diantaranya mendekati dewan juri dan menyalaminya satu per satu.
Namun, sebagian lain justru dengan pede-nya memamerkan busana yang dikenakan. Tanpa malu-malu mereka berlenggak-lenggok dan bergaya di atas catwalk. Tak sedikit diantara lansia itu, tanpa sungkan-sungkan berjoget untuk mencuri perhatian para juri. Beberapa diantara mereka tetap berjalan anggun dan sedikit centil di depan penonton yang terus menyemangatinya.
Tak pelak, tingkah polah peserta yang seluruhnya berusia di atas kepala lima itu memancing senyum dan tawa penonton. Tampaknya, tawa penonton bukannya membuat lansia itu ciut semangat, melainkan justru kian menjadi-jadi berjalan dengan penuh gaya.
Tati (60), nenek asal Desa Padangjaya misalnya. Dia mengaku senang telah sukses memamerkan busananya di atas catwalk. Busana muslim yang dikenakan nenek dengan 6 anak dan 16 cucu itu dibelinya sendiri khusus untuk acara tersebut. "Rasanya senang saja bisa ikut acara ini," katanya.
Hampir seluruh peserta terdiri atas kaum perempuan sebanyak 53 orang. Sebagian besar mengenakan busana muslim dengan kerudung dan selendang. Lainnya memamerkan busana kebaya, komplit dengan konde, jarit, tas, hingga selendang.
Adapun peserta pria hanya dua orang, yakni Mbah Tompul, warga Desa Jenang dan Sugino, Kepala Desa Padangjaya, Kecamatan Majenang. Mbah Tompul mengenakan pakaian adat jawa lengkap dengan beskap dan blangkon. Adapun Sugino cukup percaya diri dengan baju takwa miliknya.
Ketua Fatayat NU Majenang, Faiqoh Subkhy mengatakan, kegiatan tersebut digelar dalam rangka peringatan hari Lansia yang jatuh pada 29 Mei lalu. Menurutnya, kegiatan yang ditujukan khusus untuk lansia masih sangat kurang. "Oleh karenanya, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Fatayat NU terhadap lansia," katanya. (nam)
Para peserta datang dari wilayah Majenang dan sekitarnya, dari Kecamatan Karangpucung sampai Dayeuhluhur. Munaji (54) nenek asal Desa Sindangsari, Kecamatan Majenang meraih juara pertama dengan hadiah uang sebesar Rp 2 juta. Juara kedua diraih Purwanti (54), asal Desa Sindangsari, Kecamatan Majenang dengan hadiah Rp 1,5 juta. Sedangkan juara ketiga diraih Sumarni (59) asal Kecamatan Cimanggu dengan hadiah Rp 1 juta.