Warta

Islam Tidak Kuasai Teknologi, Barat Pun Melecehkan

Senin, 24 Juli 2006 | 16:52 WIB

Jakarta, NU Online
Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Badawi menyatakan, negara-negara Barat meremehkan umat Islam karena mereka tidak memahami nilai-nilai Al-Qur’an dan Umat Islam tertinggal dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Umat Islam saat ini masih disepelekan. Itu terlihat dengan invasi Barat di Irak, Israel di Palestina dan di tempat lain," kata Badawi di sela-sela pengukuhan doktor (honoris causa) bidang pemikiran Islam oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin.

<>

Karena itu, masyarakat Muslim harus bangkit dengan mengedapankan ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Hadis Nabi, serta ilmu pengetahuan. Badawi menegaskan, hegemoni Barat atas dunia itu lantaran mereka menguasai sektor-sektor teknologi, ekonomi, perdagangan, dan militer dan sebagainya.

"Tapi sayang kita masih mengharapkan teknologi, serikat-serikat dan lainnya dari Barat. Ini adalah suatu kelemahan yang harus diatasi," katanya.

Ia menambahkan, "Selain itu, tingkat buta huruf kita juga tinggi. Ini seharusnya tidak terjadi, karena agama kita memerintahkan untuk belajar. Karena dengan itu kita menguasai ilmu pengetahuan. Tapi bagaimana kita bisa menguasai ilmu pengetahuan kalau kita lemah dalam memahami Al-Qur’an".

Padahal, kata Badawi, yang juga Presiden UMNO, umat Islam pada masa lalu pernah mengalami masa keemasan. Saat itu, umat Islam menguasai ilmu pengetahuan, sains, melakukan research, inovasi, dan karya-karya ilmiah lainnya. "Tapi semua itu saat ini hilang," katanya.

Karena itu, sudah saatnya umat Islam kembali kepada ajaran Islam yang sesungguhnya dengan berpegang pada Al-Qur’an, Hadis Nabi SAW dan watak peradaban Islam. Dalam bahasa Badawi, Islam Hadlari.

Dia juga menyatakan, Malaysia dan Indonesia perlu meningkatkan kerjasama dalam bidang ilmu pengetahuan. "Dunia Barat saat ini melihat Malaysia dan Indonesia. Kalau ada accident, mereka melihat kita. Kita perlu membuktikan, bahwa kita adalah umat yang maju, bisa menguasai Iptek untuk kemajuan kita di masa depan," katanya. (ant/mkf)


Terkait