Surabaya, NU Online
KH Yusuf Hasyim (Pak Ud) masih tergolek lemah di ruang ruang perawatan intensif (ICU) RSUD Dr Soetomo Surabaya. Putra terakhir Hadratusy Syeikh KH M Hasyim Asy’ari itu masuk ke rumah sakit dr Soetomo sejak Selasa (2/1) lalu karena menderita sakit, namun hingga saat ini tim dokter yang menangani belum menemukan jenis penyakitnya.
Dugaan sementara, terjadi penyumbatan pada tulang belakang. Untuk membuktikannya masih memerlukan foto rontgen, namun hal itu belum bisa dilakukan karena belum memungkinkan.
<>Sejak beberapa waktu terakhir, Komandan Banser Nasinal yang pertama itu seringkali mengalami kesulitan buang air besar. Dimungkinkan, selain karena faktor usia yang sudah 78 tahun, penyakit yang diderita Pak Ud ada kaitannya dengan seringnya dia terjatuh.
Gus Irfan Yusuf, salah seorang putra yang rajin menunggui, menyatakan, ayahnya sempat terjatuh cukup parah ketika berlangsung Muktamar NU di Semarang (1979). Sejak itu kesehatannya lambat laun semakin melemah. Dalam Munas dan Kombes NU di Surabaya (Juli 2006), Pak Ud sempat hadir, meski harus dipapah oleh para santri. Dalam acara itu, ia juga sempat terjatuh ketika hendak makan. "Jatuh paling parah saat Idul Adha kemarin itu,” tutur Gus Irfan.
Sampai saat ini Pak Ud ditangani oleh dua dokter spesialis RSUD dr Soetomo, masing-masing Prof Hernowo (ahli internis) dan Prof Dr Aboe Amar Yusuf (ahli syaraf). Nama yang kedua adalah mantan Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.
Menurut Gus Irfan, sebenarnya kesehatan ayahnya sudah sempat membaik ketika masih berada di Graha Amerta Dr Soetomo. Tapi hal itu tidak berlangsung lama. Karena tekanan darahnya terus memburuk, akhirnya harus dipindahkan ke ruang ICU.
Di RS dr Soetomo, Pak Ud banyak mendapatkan kunjungan dari para tokoh NU maupun pejabat. Di antaranya KH A Sadid Djauhari (Wakil Katib PBNU), KH Ali Maschan Moesa (Ketua PWNU Jatim), H Ahmad Sujono (Wakil Sekretaris PWNU Jatim). Namun mereka belum bisa bertemu dengan Pak Ud, karena kondisi yang belum memungkinkan. (sbh)