Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaktifkan kembali mantan Ketua DPW PKB Jatim Imam Nachrawi dan Ketua Dewan Syura DPW PKB Aziz Mansur. Ia mengaku, langkahnya didukung Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sahal Mahfudz dan Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus).
Muhaimin juga menarik kembali sejumlah pengurus DPC PKB yang sebelumnya dianggap berseberangan dengan kepemimpinannya dan dibekukan saat itu. Bersama mereka inilah, Muhaimin menyatakan akan membangun kembali PKB yang dinilai berbelok arah.<>
Menurutnya, penarikan tersebut dilakukan karena proses pembekuannya menyalahi prosedur. Seperti yang terjadi pada Imam Nachrawi. Karena itu, dia menganggap mereka tetap pengurus yang sah. Dia tidak menyebutkan detil kesalahan prosedur yang dimaksud. Dia hanya mengatakan, sebelum dibekukan, tidak ada tiga kali peringatan terhadap Nachrawi, sesuai prosedur pembekuan.
”Untuk kepengurusan DPW PKB Jatim, tetap akan berikan kepada mereka yang terpilih dalam Muswil Pasuruan beberapa waktu lalu, yakni Imam Nachrawi dan Aziz Mansur. Merekalah yang dipilih secara legal. Dengan begitu, kepengurusan saat ini (Fuad Amin dan Hasan Aminudin) tidak berlaku,” ujarnya sebelum meresmikan Kantor DPC PKB Kota Surabaya, di Jalan Kaca Piring, Surabaya, Jatim, Ahad (20/4) kemarin.
Untuk sejumlah DPC PKB yang sebelumnya juga dibekukan, menurut dia, akan dimusyawarahkan kembali. Yang pasti, mereka semua akan dirangkul untuk membesarkan PKB sebagaimana cita-cita sebelumnya.
Imam Nachrawi sendiri mengaku kaget dengan penarikan dirinya kembali. Bahkan, dalam acara itu, dia juga terkejut ketika diminta memberikan sambutan mengatasnamakan Ketua DPW PKB Jatim. Namun, Nachrawi menganggap itu tidak aneh. Pasalnya, Nachrawi menganggap kepengurusannya tetap sah. Pembekuan yang dilakukan DPP PKB tanpa alasan jelas.
”Sesuai Muswil di Pasuruan lalu, kepengurusan saya sampai 2011. Wajar kalau saya ditunjuk kembali,” katanya. Mengenai penarikan kembali sebagai Ketua DPW PKB Jatim, memang belum ada surat tertulis dari DPP maupun Muhaimin. Meski demikian, ajakan lisan yang disampaikan terang-terangan kemarin sudah cukup menjadi bukti. (sin/sbh/rif)