Warta

PMII Evaluasi Penanganan Lumpur Lapindo

Senin, 18 September 2006 | 12:48 WIB

Jakarta, NU Online
Berlarut-larutnya penanganan lumpur panas Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, menyita perhatian Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII). Organisasi berbasis mahasiswa NU ini, mengevaluasi proses penanganan bencana lumpur berbahaya tersebut lewat Dialog Publik yang digelar di Graha Mahbub Junaidi, Jalan Salemba Tengah, Jakarta, Senin (18/9).

Hadir dalam dialog dengan tema “Evaluasi Penanganan Tragedi Semburan Lumpur Panas Lapindo di Porong Sidoarjo” itu, Agusman Efendi (Ketua Kimisi VI DPR RI), Indra Sahnun Lubis, SHn (Ketua IPHI), Dr Edy Sunardy (Ketua IAGI), Indro Cahyono (Pengamat Sosial), dan Aminuddin (Ketua PKC PMII Jatim).

<>

Pemerintah dan pihak-pihak terkait, dinilai masih sangat lamban menanggani bencana yang telah memakan banyak korban materi itu. ”Kita, DPR telah melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Beberapa kali, komisi VI menerjunkan tim ke Porong. Kita  tunggu dulu hasil kerja tim di sana,” kata Agusman Efendi.

Indra Sahnun Lubis yang berbicara dari sisi hukum, mengatakan, pihak-pihak yang terkait dengan musibah Lapindo belum bekerja secara maksimal, sehingga masalah itu hingga kini belum dapat ditangani dengan baik. ”Saya kok belum tahu apa yang dilakukan Menteri Lingkungan Hidup,” ungkapnya.
 
Ia juga mengatakan, bahwa PT Lapindo Brantas harus menanggung kerugian yang dialami oleh warga yang terkena lumpur panas bercampur gas itu. Dikatakannya, PT Lapindo juga harus merelokasi warga yang menjadi korban. ”Kalau hanya uang 5 juta, itu belum bisa dikatakan ganti rugi,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Sekjen PB PMII, Hadi Musa Said mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah secepatnya dan sebaik-baiknya. Hal itu perlu dilakukan guna menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak lagi. ”Pemerintah harus mengambil langkah secepatnya dan sebaik-baiknya,” katanya.

Melihat kondisi penanganan Lumpur yang masih lamban, PB PMII akan melakukan advokasi yang pendampingan kepada masyarakat yang menjadi korban. Pihaknya akan melibatkan Pengurus Koordinator Cabang PMII Jatim dalam menjalan program itu.”Kita akan terjun ke sana dengan melibatkan PMII di Jawa Timur,” ungkapnya. (amh/rif)