Hasil tes kesehatan 743 calon jamaah haji (CJH) Bojonegoro yang dilakukan sebelum Ramadan lalu diumumkan. Hasilnya, 52,76 persen CJH termasuk dalam resiko tinggi (resti) terserang penyakit dan sisanya dinyatakan sehat.
"Yang termasuk dalam resti adalah seorang calon jamaah yang dianggap atau mempunyai gangguan kesehatan. Termasuk yang usia lanjut," kata Kasi Pengamatan Penyakit dan Kesehatan Matra Bidang P2PL Dinkes Bojonegoro Kun Sucahyono, Selasa (21/9).
/>
Sepuluh penyakit yang bisa menyerang CJH beresiko tinggi antara lain, hipertensi (39 persen), diabetus mellitus (17 persen), dan hipper colesterol (14 persen). Kemudian gangguan lambung (4 persen), kelainan paru (2 persen), dan linu-linu (1,1 persen).
Bagi CJH beresiko tinggi, penanganannya dilakukan melalui tiga kategori. "Sebanyak 76 persen lebih tergolong yang mandiri karena diperkirakan mampu menjaga pola kesehatan selama haji. Sebanyak 21 persen dalam kategori observasi, yakni yang memerlukan perhatian dokter karena ada gangguan. Sedangkan lainnya termasuk pengawasan tim kesehatan," jelas Sucahyono seperti dilansir Radar Bojonegoro.
Dia mengaku sudah menyampaikan kondisi kesehatan para CJH tersebut. Tujuannya, CJH lebih memerhatikan kesehatan dan melakukan kontrol sebelum keberangkatan mereka Oktober mendatang. (ful)