Daerah

1000 Qori-Qoriah Meriahkan Lailatul Qiro’ah Probolinggo

NU Online  ·  Selasa, 4 November 2014 | 15:41 WIB

Probolinggo, NU Online
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Kabupaten Probolinggo menggelar Gebyar Lailatul Qiro’ah di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Senin (3/11) malam.
<>
Sekitar 1.000 qori’ dan qori’ah se-Kabupaten Probolinggo turut memeriahkan kegiatan yang dihadiri qori’ juara internasional asal Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Ust. H. Darwin Hasibuan. Tidak ketinggalan pula para pengurus LPTQ Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo yang juga Ketua LPTQ Kabupaten Probolinggo H. Moch. Nawi ini dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadh (JQH) Provinsi Jawa Timur KH. Zainal Abidin, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan H. Nasrullah A. Suja’i dan segenap pengurus LPTQ Kabupaten Probolinggo.

Wakil Ketua LPTQ Kabupaten Probolinggo Moh. Syarifuddin mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi minat serta keinginan para pecinta Al Qur’an qori’ dan qori’ah dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan di bidang tilawatil Qur’an.

“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini bisa bermunculan qori’ dan qori’ah handal yang pada akhirnya menjadikan Kabupaten Probolinggo yang Qur’ani dan baldatun tayyibatun warabbun ghafur,” ungkapnya.

Sementara Ketua LPTQ Kabupaten Probolinggo H. Moch. Nawi mengungkapkan mulai tahun 2010 hingga 2030 mendatang, Indonesia mendapatkan anugerah berupa pemuda produktif terbanyak di dunia. Tetapi jika pemuda yang banyak ini tidak diurus secara benar, maka akan terjadi krisis sosial.

“Gebyar Lailatul Qiro’ah ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar tidak terjadi krisis sosial. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan pemuda dan pemudi Kabupaten Probolinggo yang berakhlakul karimah dan cinta Al Qur’an,” ungkapnya.

Nawi menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk menyadarkan dan sekaligus mengajak masyarakat agar lebih mencintai kitab suci Al Qur’an. “Semoga Gebyar Lailatul Qiro’ah ini dapat dijadikan sebagai wahana dan sarana untuk meningkatkan rasa kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an,” harapnya.

Menurut Nawi, ada 3 (tiga) hal yang harus dilakukan agar bisa fasih dan lancar membaca Al Qur’an. Yaitu, harus ada kemauan, kesadaran dan tidak ada yang memaksa. Belajar Al Qur’an harus dilakukan secara disiplin dan rajin.

“Agar bisa memiliki napas yang panjang dalam melantunkan ayat suci Al Qur’an, maka kita juga harus rajin berolahraga. Jadi ada keseimbangan antara belajar dan menjaga kondisi tubuh,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)