3 Orang Meninggal Akibat Longsor di Lumajang Masih 1 Keluarga, Bagian Rumahnya Tertimbun
Sabtu, 8 Juli 2023 | 09:30 WIB
Penampakan rumah warga tertimbun longsor dari arah dapur, kamar tidur hingga ruang tamu di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023). (Foto: BPBD Kabupaten Lumajang)
A. Syamsul Arifin
Penulis
Jakarta, NU Online
Banjir bandang lahar dingin Semeru dan longsor yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023) dini hari mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan 55 keluarga terdampak. Data ini sebagaimana dikemukakan Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi menyampaikan tiga orang yang meninggal dunia itu masih dalam satu keluarga asal Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Mereka diketahui petugas sudah tidak bernyawa.
"Dini hari tadi (Jumat) sekitar pukul 04.00, kami berhasil mengevakuasi tiga korban meninggal dunia, yang merupakan satu keluarga," kata Patria sebagaimana dikutip NU Online dari laman resmi BNPB, Sabtu (8/7/2023).
Beberapa bagian rumah korban, tepatnya di kamar tidur dan dapur diketahui tertimbun longsor. Beruntung, petugas masih bisa melakukan evakuasi terhadap korban terdampak yang sudah meninggal dunia itu.
Atas peristiwa bencana alam ini, BNPB mengimbau kepada masyarakat Lumajang khususnya agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan atas potensi terjadinya bencana susulan. Masyarakat Lumajang dapat mengantisipasi hal ini saat terjadi curah hujan yang tinggi sebagaimana beberapa hari terakhir.
"Ketika tidak terjadi hujan, warga dapat bergotong royong untuk mengidentifikasi kondisi tanah labil yang ada di sekitar. Apabila terjadi hujan deras dengan durasi panjang, warga dapat segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman," demikian ajakan BNPB sebagaimana yang ditulis pada laman resminya.
Ratusan warga diungsikan
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Lumajang, Jawa Timur, Ahmad Ali Su'ud menyampaikan, ada ratusan warga dari beberapa desa di Kabupaten Lumajang diungsikan akibat banjir lahar dingin semiru dan longsor. Awal bencana alam ini terjadi pada Jumat (7/7/2023) sekitar pukul 00.10 WIB.
"Kurang lebih 253 (warga)," katanya kepada NU Online saat ditanya update jumlah pengungsi, Jumat malam (7/7/2023).
Warga yang mengungsi diarahkan ke empat titik pengungsian, yakni:
- Balai Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro
- Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro
- Pondok Pesantren Apita Nurussalam Jarit, Kecamatan Candipuro
- Rumah warga di daerah Jarit, Candipuro.
Menurut Su'ud, sapaan akrabnya, pengungsi terdiri dari kalangan yang beragam. Mulai dari balita, anak-anak hingga orang tua. Sementara aneka kebutuhan yang mendesak untuk mereka di antaranya kasur untuk istirahat, selimut, perlengkapan mandi, makanan siap saji, dan baju ganti.
"Juga obat-obatan dasar, pempres, dan susu untuk balita. Ini awal kebutuhan yang cukup mendesak," ungkapnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Kronologi Penembakan terhadap Guru Madin di Jepara Versi Korban
2
Silampari: Gerbang Harapan dan Gotong Royong di Musi Rawas
3
Sejarah Baru Pagar Nusa di Musi Rawas: Gus Nabil Inisiasi Padepokan, Ketua PCNU Hibahkan Tanah
4
NU Peduli Salurkan Bantuan Sembako kepada Pengungsi Erupsi Lewotobi
5
Hukum Mengonsumsi Makanan Tanpa Label Halal
6
Kekompakan Nahdliyin Inggris Harus Terus Dijaga
Terkini
Lihat Semua