Daerah

3 Penguatan Sisdiknas agar Lulusannya Siap Berkompetisi di Dunia Global

Sen, 1 April 2024 | 19:00 WIB

3 Penguatan Sisdiknas agar Lulusannya Siap Berkompetisi di Dunia Global

Foto: Prof Alamsyah saat penyusunan Permendikbud No 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Merdeka untuk jenjng Paud dan Dikdasmen beberapa waktu lalu di Jakarta. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Alamsyah mengungkapkan 3 hal yang perlu diperkuat dalam sistem pendidikan di Indonesia agar lulusannya mampu berkompetisi di dunia global. 


Penguatan yang pertama adalah penguatan numerasi seperti kemampuan dalam berlogika dan matematika. Kedua, penguatan literasi seperti kemampuan dalam menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Ketiga, penguatan pendidikan keagamaan dan etika yang moderat dan toleran. 


“Saya mengusulkan penguatan 3 hal agar anak bangsa siap berkompetisi di dunia global dengan tetap berpijak pada spirit agama dan nasionalisme,” ungkapnya seraya menjelaskan tentang 3 hal itu diusulkan saat ia mewakili Lembaga Pendidikan Ma'arif PBNU dalam penyusunan Permendikbud No 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Merdeka untuk jenjang PAUD dan Dikdasmen beberapa waktu lalu di Jakarta.


Prof Alam pun mengungkapkan bahwa mata pelajaran (mapel) agama tetap dipertahankan sebagai mapel wajib. “Walau tadinya ada yang minta dihapus,” ungkap Guru Besar di UIN Raden Intan Lampung ini, Senin (1/4/2024).


Sementara Pramuka tetap wajib disediakan di sekolah walau sebagai pilihan bagi siswa dari sekian kegiatan ekstrakurikuler yang ada. Artinya jika sekolah hanya menyediakan 1 kegiatan ekstrakurikuler, maka itu wajib dalam bentuk Pramuka, dan setiap siswa harus mengikutinya. Dan masih dalam kebijakan progresif dan strategis lanjutnya, mata pelajaran Bahasa Inggris menjadi wajib disiapkan dan diberikan pada peserta didik. 


Dengan penguatan tiga hal ini, ia pun berharap pendidikan di Indonesia semakin maju dan mampu memiliki daya saing tinggi di arena persaingan global.


Dikutip dari Permendikbud No 12 Tahun 2024, Kurikulum Merdeka memiliki tujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan efektif dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak mulia serta menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa Peserta Didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.


Kurikulum Merdeka dirancang dengan 3 prinsip utama yakni pertama pengembangan karakter, yaitu pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional peserta didik, baik dengan pengalokasian waktu khusus maupun secara terintegrasi dengan proses pembelajaran.


Kedua, fleksibel, yaitu dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi peserta didik,  karakteristik  satuan pendidikan, dan konteks lingkungan sosial budaya setempat. 


Ketiga berfokus pada muatan esensial, yaitu berpusat pada muatan yang paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter Peserta Didik agar Pendidik memiliki waktu yang memadai untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna.