Daerah

5 Komitmen Kebangsaan Pimpinan Pondok Pesantren dan Tokoh Masyarakat se-Kota Bekasi

Sen, 21 Agustus 2023 | 16:00 WIB

5 Komitmen Kebangsaan Pimpinan Pondok Pesantren dan Tokoh Masyarakat se-Kota Bekasi

Pimpinan pondok pesantren dan tokoh masyarakat se-Kota Bekasi membacakan Komitmen Kebangsaan di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadist, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (20/8/2023). (Foto: NU Online/Indiraphasa)

Jakarta, NU Online
Pimpinan pondok pesantren dan tokoh masyarakat se-Kota Bekasi membacakan Komitmen Kebangsaan dalam Roadshow Pesantren Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang digelar di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadist, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (20/8/2023).

 

Pembacaan Komitmen Kebangsaan tersebut dipimpin langsung oleh KH Anwar Ismail dan diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pimpinan pondok pesantren dan tokoh masyarakat se-Kota Bekasi, serta oleh seluruh peserta Roadshow Pondok Pesantren.

 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan bahwa komitmen tersebut sangat penting untuk mencegah kejadian kekerasan dalam bentuk apapun di pondok pesantren. Bahkan, komitmen ini juga rencananya akan dibacakan di seluruh pesantren di Jawa Barat.

 

“Komitmen hari ini sangat penting yang akan dibacakan oleh seluruh wilayah di Jawa Barat dimulai di Kota Bekasi,” ujarnya.

 

Berikut 5 poin dari Komitmen Kebangsaan MUI:

  1. Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, UUD 1945, Dan Bhineka Tunggal Ika.
  2. Mengajarkan dan mengamalkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah serta menolak ajaran esktrem dan radikal.
  3. Mengedepankan karakter tawasuth, tasamuh, tawazun, dan menolak segala bentuk kekerasan.
  4. Mengupayakan kemandirian pesantren melalui ekonomi kreatif dan ekonomi syariah.
  5. Menjaga suasana kondusif sebelum, saat, dan sesudah pelaksanaan secara serentak pemilu, pemilukada dan pilpres.
 

Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI, Siti Marifah, menjelaskan setiap butir pernyataan dalam Komitmen Kebangsaan tersebut memiliki kaitan erat untuk menjawab pokok masalah yang sedang dihadapi sekaligus komitmen tersebut untuk mengingatkan komitmen para ulama dan tokoh.

 

Menurutnya, komitmen kebangsaan tersebut menjadi sangat penting untuk memperkuat kekuatan bangsa Indonesia. Langkah konkret dari Komitmen ini juga di antaranya untuk membangun kesadaran politik perempuan dan melahirkan buku pedoman dan panduan pesantren ramah anak.

 

“Dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, dan mengambil peran yang membangun iklim yang kondusif,” kata dia.