Ajar Politik Sehat, Siswa-Siswi Mts-Aliyah Gelar Pemilihan
NU Online · Rabu, 11 September 2013 | 08:29 WIB
Subang, NU Online
Untuk pendidikan demokrasi tanpa politik uang, siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Terpadu Daarul Ikhlash (MTs-MA TDI) mengadakan pemilu untuk memilih ketua dan wakil ketua BEP (Badan Eksekutif Pelajar) pada dua sekolah di Desa Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat, Rabu (10/9).
<>
"Pemilihan terbuka ini dimaksud untuk menanamkan sedini mungkin nilai-nilai demokrasi sekaligus menjadi bahan pendidikan politik bagi pelajar. Mungkin saja mereka kelak menjadi negarawan atau politikus," kata Ketua Umum YICDAI (Yayasan Islamic Center Daarul Ikhlash) Fatah Yasin Ekayana.
Yayasan itu menaungi dua madrasah di atas.
Selain itu, lanjut Fatah, kegiatan ini sekaligus membekali pengetahuan teknis pemilu serta pendidikan politik praktis. Karena para calon ketua diharuskan melakukan dan menyiapkan visi misi, penggalangan massa, debat kandidat, dan kampanye di hadapan para siswa.
Titik pentingnya, sambung Fatah, jati pelarangan calon ketua dan wakil ketua menggunakan uang untuk meraup dukungan pelajar agar memilih yang bersangkutan.
Dana kampanye mereka kita audit. Mereka dilarang memainkan politik uang, tegas Fatah Yasin salah seorang pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Kalijati.
Dari pantauan NU Online, para pelajar begitu antusias. Mereka satu per satu masuk TPS untuk memilih satu pasangan calon dari lima kandidat untuk MTs TDI dan tiga kandidat untuk MA TDI.
Setelah penghitungan yang selanjutnya disahkan panitia, Jajang Lukmansyah dan Windu Adji terpilih masing-masing menjadi ketua BEP MTs dan BEP MA TDI.
Pendidikan politik bersih di kalangan pelajar seperti ini semakin mendesak di tengah kebutuhan masyarakat dalam pemilihan kepala negara, wilayah, daerah, dan anggota legislatif yang sarat dengan politik uang, tutup Fatah Yasin.
(Aiz Luthfi/Alhafiz K)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua