Ciamais, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Ciamis, Jawa Barat memfasilitasi masyarakat untuk menyukseskan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang saat ini menjadi salah satu program strategis Jokowi di dua desa di kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis, yakni Desa Sukaresik dan Desa Sukasenang.
Berangkat dari keperihatinan akan banyaknya bidang tanah milik masyarakat yang belum memiliki tanda kepemilikan yang sah atau sertifikat serta kondisi Desa Sukaresik dan Desa Sukasenang yang berada di kaki Gunung Syawal dan terhitung relatif tertinggal.
Sehingga program-program pemerintah yang semestinya landing membutuhkan proses fasilitasi dari pihak-pihak yang memiliki concern dalam pendampingan terhadap masyarakat, termasuk dalam hal ini ormas GP. Ansor.
Sosialisasi dan fasilitasi seperti yang dilaksanakan Sabtu (14/10) di Balai Desa Sukasenang telah membesarkan hati masyarakat untuk menyambut program PTSL ini dengan memenuhi target minimal 1000 bidang tanah per desa. Menghadirkan tiga fasilitator, Ansor Ciamis memberikan penjelasan seputar pelaksanaan dan kiat-kiat sukses serifikasi massal ini.
Dalam sambutannya di forum sosialisasi dan fasilitasi Kepala Desa Sukasenang, Darus Salim menyatakan akan segera melakukan pendataan dan pendaftaran warganya untuk pensertifikatan lahannnya dan akan mengajukan permohonan pada Kepala BPN setempat.
“Program ini sesungguhnya sudah sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Apalagi dengan jaminan tanpa biaya dan hanya dipungut pembiayaan yang sudah ditentukan dalam peraturan sebesar Rp150.000. Untuk itu kami, seluruh aparat desa akan bekerja dengan keras untuk memenuhi target minimal 1000 bidang ini,” ungkapnya.
Fathan Arionaldo, Anggota GP Ansor Ciamis yang ikut menjadi fasilitator kegiatan ini mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sosialisasi sebelumnya di Desa Sukaresik.
Pendamping Desa yang sekaligus santri dari Pesantren Qoshrul Arifin Atas Angin pimpinan Hazrat Syekh M. Irfai Nahrowi An-Naqsyabandi ini menyebutkan bahwa pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan kepala BPN Ciamis guna mensukseskan program PTSL di dua desa ini.
“Target kami tidak hanya dua Desa ini saja, karena desa-desa di sekitaran kaki gunung Syawal ini banyak dan kondisinya (administrasi asetnya-red) hampir sama,” katanya.
Selain karena program ini juga memang merupakan bagian dari kebijakan Kemendesa yang dituangkan dalam SKB tiga menteri, ia juga menekankan akan pentingnya penataan aset masyarakat, lebih-lebih aset milik desa.
Sementara itu, failitator lainnya, Gus Atabik Janka Dausat mengatakan bahwa advokasi ini dilakukan dengan spontanitas dan sukarela. “Kita mendampingi masyarakat untuk mensirtipikasi lahannya agar memiliki surat yang berkekuatan hukum dan sah secara hukum,” kata pria berhidung mancung ini.
Menurut putra kedua Pengasuh Ponpes Qoshrul Arifin Atas Angin pihaknya bergerak dengan santri-santri yang tergabung dalam organisasi Ansor. Selain sebagai media silaturahmi dengan masyarakat, juga sebagai bentuk sumbangsih pesantren untuk kepentingan bersama. (Red: Fathoni)