Ansor dan PMII Pamekasan Siap Korbankan Jiwa Raga untuk Para Kiai
NU Online · Senin, 25 Maret 2019 | 04:00 WIB
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap generasi muda NU untuk senantiasa menjaga dan mengawal para kiai. Apalagi dalam Jam'iyyah NU, generasi muda yang tergabung dalam badan otonom seperti Ansor, PMII, Fatayat, IPNU, dan IPPNU, harus kompak dalam menjadi benteng kiai.
Sekretaris PC GP Ansor Pamekasan, Jawa Timur Miftahul Munir menegaskan GP Ansor akan terus siap berada di garda terdepan dan menjadi benteng para kiai. Kesiapan ini tidak hanya dalam kondisi saat dituntut untuk turun langsung perang fisik. GP Ansor siap menyerahkan nyawa demi ulama NU.
"Selain menjaga keutuhan NKRI, kami juga benteng kokoh kiai," tegasnya penuh keyakinan saat menyambut rombongan para kiai dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Ahad (24/3) saat berziarah di makam KH. Sirojuddin, pendiri NU di Pamekasan sekaligus pengasuh pertama Pesantren Miftahul Ulum Bettet.
Sementara Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pamekasan Lian Fawahan menambahkan, selain kesiapan menjaga para kiai, generasi pemuda NU juga harus belajar dan mengambil hikmah dari sejarah perjuangan para kiai.
Hal ini untuk lebih memotivasi komitmen dan menambah militansi khidmat melalui organisasi.
“PMII adalah kader masa depan NU. Sebagai organisasi kemahasiswaan yang didirikan NU, PMII harus mengetahui sejarah lahirnya NU di Pamekasan. Sebagai generasi muda intelektual NU, penting bagi PMII mengetahui sejarah NU di Pamekasan. Sebab, PMII itu sendiri lahir dari rahim NU,” tegasnya pada kesempatan yang sama.
Saat bersama-sama menyambut rombongan ziarah makbarah PWNU Jawa Timur tersebut, para pengurus kedua banom NU ini juga ikut serta mengikuti rangkaian kegiatan yang dikemas dengan pembacaan al-Fatihah, surat Yasin, tahlil, dan doa bersama.
Turut serta dalam kegiatan tersebut KH Misbahul Munir, KH Nasir (Wakil Rais Syuriyah PCNU Pamekasan), KH Ihyauddin Yasin, KH Sohebuddin, Kiai Zainul Hasan (Wakil Ketua PCNU Pamekasan) serta jajaran pengurus lainnya.
Untuk diketahui, KH Sirojuddin merupakan pendiri NU Pamekasan pada tahun 1926. Beliau juga dikenal sebagai sahabat karib KH Abdul Wahab Chasbullah, salah satu pendiri NU saat keduanya sama-sama menuntut ilmu di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, Makkatul Mukarramah. (Hairul Anam/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua