Daerah

Ansor Desak Pemkab Brebes Pembangunan Akhlak Generasi Muda

NU Online  ·  Jumat, 26 Juni 2009 | 05:56 WIB

Brebes, NU Online
Dekadensi moral yang terus menggerus generasi muda menjadi keprihatinan tersendiri bagi GP Ansor. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Brebes diminta untuk segera melakukan langkah-langkah strategis dalam menangani masalah akhlak generasi muda.

“Jika selama ini Pemkab telah melakukan program pembangunan Desa melalui Alokasi Dana Desa (ADD) kami juga berharap Pemkab dapat mengalokasikan anggaran yang ditujukan khususnya bagi pembangunan ahlak generasi muda melalui pendidikan agama," pinta Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor Bumiayu Brebes Zainal Arifin SAg saat melakukan audensi bersama Muspika Bumiayu, Kamis (25/6).<>

Audiensi itu diterima langsung Camat Bumiayu Amrinalfi Umar SIp MSi. Ansor tidak mentolerir adanya kebobrokan moral di Brebes mengingat Brebes terkenal dengan daerah santri. “Pemkab tak perlu ragu mengalokasikan dana untuk membenahi moral generasi kita yang telah terkontaminasi,” pintanya sebagaimana disampaikan lewat Camat Bumiayu.

“Gerakan moral harus kita lakukan sebagaimana diminta Rois Syuriyah PW NU Jateng. Termasuk penyediaan dananya dari Pemkab,” ujar Zenal.

Kemacetan dan penataan Kota Kecamatan Bumiayu yang kerap kali terjadi juga disampaikan dalam audiensi tersebut. GP Ansor Bumiayu prihatin melihat kondisi kesemrawutan kota Bumiayu. Baik dari segi tata lalu lintas, penataan parkir maupun pedagang kaki lima.

"Kami tidak ingin kondisi seperti yang terjdi saat ini terus dibiarkan tanpa adannya upaya penanganan, untuk itu kami berharap agar Pemkab dapat melakukan penataan ulang dan mengambil sikap tegas demi tercapainya kondisi yang lebih baik.kami memandang di Bumiayu ini perlu ada kawasan tertib lalu lintas," ungkapnya.

Dikatakan Zainal, beberapa sarana publik yang saat ini telah dimiliki Kecamatan Bumiayu seperti Terminal Baru, perluasan Pasar Hewan dan Pasar PKL Kalierang justru menambah permasalahan baru yang berdampak pada semakin tidak tertatanya lalu lintas kota. "Untuk itu, sebagai generasi muda NU kami siap untuk membantu mengatasi permasalahan ini," jelasnya.

GP Ansor juga sedikit mengkritisi keberadaan Terminal Baru Bumiayu yang dinilai belum dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. "Kami tidak ingin Terminal Baru yang telah kita miliki ini hanya dijadikan sebagai pos penarikan restribusi saja, namun juga dikembalikan kepada funsinya yakni sebagai fasilitas pemenuhan kebutuhan transportasi masyarakat," kata Zainal.

Keterlibatan GP Ansor, menurut Zainal tidak hanya sebatas permasalahan penataan kota saja, namun GP Ansor juga berharap mampu berkiprah dalam setiap gerak pembangunan yang diprogramkan Pemkab.

Amrinalfi Umar SIp MSi selaku camat Bumiayu sangat mendukung upaya yang dilakukan GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan. Menurut dia, untuk mengatasi permasalahan yang selama ini terjadi terkait degan kesemrawutan kota, perlu adanya penekanan baik kepada pedagang PKL, pengemudi angkutan maupun lainnya.

"Untuk itu perlu adanya upaya bersama, saya sangat mendukung dengan apa yang disampaikan GP Ansor yang sangat memiliki kepedulian terhadap kondisi Bumiayu. Untuk itu kita akan berupaya mengumpulkan semua pihak," jelas Amrin.

Dikatakan Camat, pihaknya berharap tidak hanya GP Ansor saja yang nantinya akan terlibat dalam upaya penertiban namun juga organisasi kepemudaan lain yang ada di Bumiayu. (was)