Daerah

Ansor DKI Tak Boleh Terlibat Politik Praktis

NU Online  ·  Selasa, 17 Oktober 2006 | 13:21 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Sekjen PP GP Ansor Maskud Candranegara mengungkapkan bahwa GP Ansor DKI tidak boleh terlibat dalam politik praktis yang saat ini mulai memanas menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta secara langsung yang akan diselenggarakan pada tahun 2007 mendatang.

“Secara organisasi GP Ansor, tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik praktis, tetapi secara individual, boleh-boleh saja menunjukkan dukungannya pada salah satu calon,” tandasnya dalam acara buka bersama di Gd. PBNU, Selasa.

<>

Diantara beberapa kandidat yang saat ini sudah senter untuk mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur DKI adalah wakil gubernur DKI Fauzi Bowo yang juga menjabat sebagai ketua PWNU DKI Jakarta.

“Kalau Ansor DKI menunjukkan dukungannya secara terang-terangan dan jagonya kalah, nantinya gak akan disapa oleh pemerintah, kan sayang,” tuturnya

Harus Jadi Panutan

Sementara itu, Ketua GP Ansor DKI Zainal Abidin mengungkapkan bahwa Ansor DKI harus bisa menjadi contoh bagi Ansor di daerah lainnya. Kedudukannya yang dekat dengan PBNU seharusnya membuatnya memiliki peran yang lebih besar.

Selanjutnya yang harus dilakukan adalah konsolidasi ekstsernal dan internal, termasuk penguatan ideologi di kalangan nahdliyyin. “Jakarta merupakan Indonesia dalam bentuk kecil yang sangat heterogen, banyak etnis, agama, bahkan semua bangsa di dunia ada di Jakarta,” tandasnya.

Banser Siap Amankan Pilkada

Pilkada tentunya akan melibatkan sejumlah massa yang jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan konflik sosial sehingga malah kontraproduktif dalam pelaksanaan demokrasi langsung ini. Ketua Satkorwil Banser DKI Avianto Muhtadi mengungkapkan bahwa Dalam waktu dekat DKI akan melaksanakan pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) bagi 1.000 Banser yang akan dilibatkan dalam membantu pengamanan Pilkada 2007 di DKI Jakarta. (mkf)