Daerah

Ansor Ponorogo Rekrut Anggota dari Mafia Shalawat

NU Online  ·  Senin, 17 Maret 2014 | 09:01 WIB

Ponorogo, NU Online
Ada pemandangan berbeda pada acara Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) yang digelar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Ponorogo di kantor LPI Assalam Kalimangu Sooko Ponorogo, 12-16 Maret 2014.
<>
Forum kaderisasi angkatan I tahun 2014 ini diikuti puluhan anggota Paguyuban Mafia Shalawat Ponorogo. Mafia Shalawat adalah paguyuban pecinta shalawat Nabi Muhammad SAW yang diasuh oleh Drs. KH. Muhammad Ali Shodiqin atau akrab disapa Gus Ali Gondrong.

Saat ini Gus Ali Gondrong mengasuh Pondok Pesantren Roudlatul Ni’mah Kota Semarang. Para anggota Mafia Shalawat kebanyakan bukan dari dari kalangan NU kultural yang selama ini dirasa sulit untuk ditarik ke dalam NU struktural. Bahkan tidak sedikit anggotanya berasal dari komunitas jalanan.

“Para anggota Paguyuban Mafia Shalawat sengaja kami rekrut menjadi peserta Diklatsar Banser kali ini karena paguyuban ini merupakan bagian dari gerakan kultural yang disiapkan pengurus PCNU didukung GP Ansor dan Banser. Jadi nafasnya sama persis dengan NU dan memang menjadi semacam preview sebelum para anggotanya masuk ke dalam gerakan struktural NU,” kata Idam Mustofa, Ketua PC GP Ansor Ponorogo.

Lebih lanjut pria berkacamata yang menjabat Sekretaris Badan Musyawarah Paguyuban Mafia Shalawat ini mengatakan, tidak hanya Diklatsar Banser yang diikuti anggota Mafia Shalawat, tapi bagi anggota yang masih seusia IPNU-IPPNU akan diikutkan Makesta. Demikian juga para anggota wanita yang seusia Fatayat NU, akan diikutkan pelatihan dasar di lingkungan Fatayat NU.

“Kami bertekad untuk menjaring sebanyak-banyak anggota Mafia Shalawat dari kalangan kultural NU dalam rangka penguatan struktural NU,” imbuh H Sugeng Hariono, Ketua Bamus Paguyuban Mafia Shalawat Ponorogo.

Sebanyak 125 peserta Diklatsar Banser mendapat materi Aswaja, ke-NU-an, ke-Ansor-an/ke-Banser-an, keindonesiaan, pengantar dasar organisasi, bela negara, kamtibmas, PBB/TUB dan halang rintang. Semua peserta dinyatakan lulus dan mendapat penggemblengan spiritual berupa ijazah amalan ilmu “Segoro Macan” dari Gus Ali Gondrong  pada Ahad (16/3) setelah shalat subuh berjamaah di Masjid Desa Sooko. (Afidatul Laila Rosida/Mahbib)