Daerah

Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Fatayat NU Tangsel Siap Bersinergi dengan Pemkot

Jum, 5 April 2019 | 22:00 WIB

Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Fatayat NU Tangsel Siap Bersinergi dengan Pemkot

Fatayat NU Tangsel

Tangsel, NU Online
Dalam menghadapi kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Kota Tangerang Selatan telah menjalankan sejumlah program. Agar program tersebut berkesinambungan, PC Fatayat NU Tangsel siap bersinergi dengan pemerintah kota setempat, khususnya dinas terkait. 

Ketua PC Fatayat NU Tangsel Nurul Mudrika mengatakan hal tersebut kepada NU Online usai pelantikan dan rapat kerja yang digelar di Wisma I Universitas Terbuka Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangsel, Jumat (5/4).

“Kami sudah mulai dengan hal-hal kecil seperti mengadakan kajian-kajian yang membahas fikih wanita. Kami juga telah memberi landasan tentang sikap perempuan kepada lawan jenisnya. Bagaimana perempuan mengetahui dirinya, tubuhnya dan lain sebagainya. Jadi, kami telah membekali nilai-nilai untuk para perempuan,” ungkapnya.

Fatayat NU Tangsel, lanjut Rika, tidak akan menoleransi tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk itu, pihaknya mengajak dan membuka kesempatan bagi para korban untuk menceritakan sekaligus melaporkan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Kami akan membantu dan memberi penguatan terhadap para perempuan yang menjadi korban. Pokoknya jangan takut untuk melaporkannya,” tegas Rika.

Dari segi program, PC Fatayat NU Tangsel sebelumnya telah melakukan audiensi kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) untuk bersinergi bersama dalam menjalankan program-program mengenai pemberdayaan perempuan.

“Kita tidak tahu, seperti apa nantinya. Maka setelah raker, audiensi tersebut akan ditindaklanjuti mengenai bagaimana programnya dan fokusnya akan kemana," tandas Rika.

Kepala DPMP3AKB Kota Tangsel Hj Khairati dalam sambutannya pada Pelantikan dan Raker PCFNU Tangsel menyampaikan, tugas besar yang dihadapi Pemkot Tangsel adalah persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Banyak informasi yang kami terima masih adanya pelecehan terhadap anak. Nah, Kota Tangsel masih menempati angka yang cukup tinggi dalam hal tersebut,” ungkap Khairati di hadapan para pengurus Fatayat NU Tangsel.

Ia mengakui, PC Fatayat NU Tangsel merupakan mitra kerja dalam membangun Tangsel. “Dengan adanya kader-kader Fatayat NU Kota Tangsel ini merupakan modal bagi kami, dan hal itu perlu diapresiasi," ujar Khairati.

Khairati menambahkan, pihak pemkot Tangsel siap membantu dan berkolaborasi bersama dalam menjalankan program-program yang berhubungan dengan pemberdayaan perempuan dan anak, khususnya dalam membangun Tangsel secara umum. (Nuri Farikhatin/Musthofa Asrori)