Aula Media Terima Kunjungan Redaksi Pelajar Pasuruan
NU Online · Rabu, 6 Mei 2015 | 03:01 WIB
Surabaya, NU Online
Direktur PT Aula Media Nahdlatul Ulama H Echwan Siswadi menerima kunjungan redaksi dari MTs dan MA Ma'arif Bangil Pasuruan, Jawa Timur, di ruang Kertoraharjo PWNU Jatim, Surabaya, Selasa (5/5).
<>
H Echwan yang didampingin pemimpin redaksi Riadi Ngasiran dan pemimpin perusahaan Habib Wijaya saat itu banyak bercerita sejarah Majalah Aula dari masa ke masa hingga berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT).
"Dulu Aula dikelola ala kadarnya, tapi kini sudah tidak, karena Aula sudah berubah menjadi PT yang berbadan hukum. Aula sudah dikelola secara profesional," kata H Echwan di hadapan 30 pelajar di ruangan yang kini disulap menjadi ruang pertemuan panitia Muktamar ke-33 NU tersebut.
Aula yang semula hanya menerbitkan satu majalah, kini sudah dua dengan lahirnya Majalah Auleea. Aula sekarang juga mengembangkan sayap perusahaannya dengan menerbitkan buku.
Murtadji Djunaidi yang juga mengantarkan siswa untuk belajar kepada Majalah kebanggaan NU ini didapuk menjadi narasumber untuk menceritakan bagaimana Aula dulu berdiri dan terus eksis. Murtadji termasuk generasi pertama Aula.
Murtadji Djunaidi bercerita, pendirian Aula dimulai dari ajakan sang pendiri, Ustadz Anas Thohir, kepada para pemuda NU waktu itu. Aula awalnya bernama Buwilnu (Buletin Wilayah NU) diterbitkan dari oleh PWNU.
Dalam perjalanannya Aula yag mendapatkan izin terbit dari departemen penerangan lalu berganti nama menjadi “Aula” yang berarti Akhbarul Ulama Ahlussunnah wal Jamaah. "Kalau dilihat artinya Aula adalah yang paling tinggi," jelas Murtadji.
Bentuk majalah dulu kecil. Alasannya, supaya bisa dibawa kemana-mana dan bisa pula dijilid sendiri untuk dijadikan kamus. "Aula adalah satu-satunya majalah yang dijadikan referensi para peneliti dan Aula juga ada di perpustakaan PBNU," ceritanya.
Usai mendapatan materi, para siswa juga diajak melihat ruang redaksi dan pemasaran. "Kita sudah dua kali ke sini, ini generasi ke dua Majalah El-Kalam, karena yang kemarin sudah lulus," ungkap Khudairi, pembimbing Jurnalis MTs dan MA Ma'arif Bangil. (Rofi’i Boenawi/Mahbib)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
Terkini
Lihat Semua