Daerah

Bakti Sosial ATS, Ansor Banyuasin Semakin Istiqomah dalam Kebaikan

Jum, 26 Juli 2019 | 18:15 WIB

Bakti Sosial ATS, Ansor Banyuasin Semakin Istiqomah dalam Kebaikan

Pengobatan ATS Ansor Banyuasin.

Banyuasin, NU Online
Berbuat baik terhadap sesama ialah tindakan menyenangkan hati. Selayaknya bagi kader untuk istiqomah melakukannya.
 
Hal itu disampaikan Ketua PAC GP Ansor Karang Agung Ilir, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Misbahul Munir setelah menggelar kegiatan bakti sosial penyembuhan alternatif bagi masyarakat dengan jurus Aji Tapak Sesontengan (ATS).
 
"Alhamdulillah, setelah ijazahan ATS kita langsung praktik dengan melaksanakan kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat melalui bakti sosial penyembuhan alternatif penyakit medis nonmedis gratis Aji Tapak Sesontengan (ATS). Hal baik ini harus kita jaga bersama. Semoga kita semua bisa istiqomah," ujar Misbahul, di Karang Agung Ilir, Sabtu (20/7).
 
Pada kesempatan tersebut, jumlah masyarakat terdata menerima manfaat sebanyak 205 orang. "Melalui baksos tersebut, kita belajar langsung mengenai ikhlas. Kita membantu masyarakat tanpa meminta biaya," ujar dia lagi.
 
Baksos ATS bekerjasama dengan Paguron ATS Swarna Raya di Karang Agung Ilir dibagi di beberapa titik, di Desa Sumber Rejeki dan Desa Karang Sari. Satu titik lagi, di Desa Perumpung Jaya, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin.
 
Warga berdatangan ingin menyembuhkan penyakit paru-paru basah, jantung, asma, rematik, asam urat, asam lambung, migrain, mata minus, maag, diabetes hingga amandel.
 
"Saat baksos ATS di TPA Baitul Mutaqqin, Desa Perumpung Jaya, ada yang datang terapi membawa tongkat, menderita asam urat menahun. Sekarang yang bersangkutan merasa banyak perubahan. Kami  akan mendatanginya lagi untuk membantunya," ujar kader Ansor Perumpung Jaya, Sungai Lalan, Haryanto yang telah mendapatkan ijazah ATS.
 
Karang Agung Ilir merupakan satu kecamatan di Kabupaten Banyuasin. Untuk mencapai daerah ini dari Palembang, dibutuhkan perjalanan memakan waktu empat jam dengan menggunakan perahu kecil. 
 
Penerangan di daerah tersebut, sebagian masih menggunakan genset, menghabiskan solar sekitar tiga liter setiap malam. Jalan antardesa juga belum beraspal sehingga berlumpur jika hujan, dan berdebu jika kemarau.
 
"Biaya untuk silaturahim antarkader dari satu kecamatan dengan kecamatan lain di Banyuasin cukup tinggi. Misalnya dari Kecamatan Karang Agung Ilir ke Kecamatan Selat Penuguan, per orang menghabiskan biaya Rp80 ribu ke atas karena tidak hanya melewati jalan darat, namun juga melewati sungai dengan menggunakan jasa perahu," ujar Kepala Pengembangan SDM Satuan Khusus Nasional Banser Husada, Gatot Arifianto.
 
Gatot menyebut, hal tersebut merupakan hal yang luar biasa. "Saya belajar semangat, kepedulian dari sahabat-sahabat Ansor Banser di daerah ini. Berharap, minimal sebulan sekali, ada kegiatan bakti sosial penyembuhan alternatif ATS bagi masyarakat di masing-masing kecamatan," ujarnya.
 
Ansor dan Banser, jangan hanya untuk Ansor dan Banser. Tapi juga untuk masyarakat. "Kita juga harus berada bersama masyarakat. Sambil baksos, kita bisa menyampaikan pentingnya ukhuwah wathoniyah," kata Gatot. (Suprapto/Kendi Setiawan)
Â