Daerah

Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Banser Bergerak Cepat Bantu Evakuasi Korban

Sel, 22 September 2020 | 10:35 WIB

Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Banser Bergerak Cepat Bantu Evakuasi Korban

Sejumlah personel Banser Sukabumi saat terjun ke lokasi banjir bandang. (Foto: NU Online Jabar/Irman)

Jakarta, NU Online

Bencana alam banjir bandang menimpa masyarakat Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (21/9). Musibah ini lantaran hujan deras yang terjadi dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan luapan air sungai Citarik-Cipeuncit naik. Ketinggian air sekitar 6 meter.


Atas peristiwa yang terjadi itu, Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) segera bergerak cepat saat pertama kali mendengar kabar terjadi banjir di Cicurug. Satu jam kemudian, pasukan Banser NU itu sudah tiba di lokasi bencana dan langsung memetakan kondisi di lapangan.


Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser NU Kabupaten Sukabumi, Irman menjelaskan bahwa banjir bandang itu terjadi pada Senin sekitar 17.30 WIB. Lalu 15 anggota Banser Cicurug segera ke lokasi bencana. Sebanyak 15 Banser lain dari kecamatan sekitar, ikut menyusul.


Sekitar pukul 18.30 WIB, Banser sudah berada di Kampung Cibuntu karena ada beberapa titik yang sangat parah terdampak banjir bandang itu. Beberapa daerah lain yang juga terkena dampak cukup parah adalah Kampung Cibantu, Desa Pasawahan dan Kampung Nyangkowek, Desa Mekarsari.


“Banser langsung terjun ke dua titik ini. Sampai saat ini masih di lokasi. Saya juga berada di lokasi,” jelasnya ketika dihubungi NU Online Jabar, Selasa (22/9).


Setibanya di lokasi bencana, Irman menjelaskan, Banser langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Polsek Cicurug dalam proses evakuasi korban. Menurutnya, berdasarkan keterangan Banser di lapangan, kemarin terjadi hujan di wilayah Cicurug, sehingga sungai meluap.


“Mulanya banjir tersebut kecil, kemudian membesar hingga setinggi sekitar 5 meter. Banjir berlangsung hingga pukul 22.00 WIB,” jelasnya.


“Malam itu belum ada kegiatan karena arus masih deras, baru pagi kita bersih-bersih dengan warga bersama relawan yang lain. Hari ini kita menerjunkan 60 anggota Banser dari Kecamatan Cicurug, Cidahu, dan kecamatan-kecamatan lain,” tambah Irman.  


Sampai saat ini, Banser baru bisa membantu membersihkan rumah-rumah warga dan tempat-tempat umum, sementara penggalangan dana mulai dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sukabumi.


“Banser akan tetap bertahan di lokasi banjir bandang sampai kondisi kondusif,” katanya.


Sementara itu, berdasarkan laporan dari Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser Cicurug, terdapat enam desa di Cicurug yang diterjang banjir bandang. Enam lokasi di antaranya adalah Kampung Cipari Desa Cisaat, Kampung Cibuntu Desa Pasawahan, Kampung Belakan Aspol Kelurahan Cicurug, Kampung Nyangkowek RT002/RW007 Desa Mekarsari, Kampung Lio RT002/005 Desa Mekarsari, dan Perumahan Setia Budi Desa Bangbayang.


“Dari enam lokasi kejadian bencana ini diperkirakan terjadi hujan deras yang cukup intens dan akibat Intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan luapan air sungai Citarik-Cipeuncit naik dengan ketinggian air sekitar 6 meter,” demikian laporan Banser Cicurug.


Kenaikan debit air tersebut mengakibatkan 12 rumah terbawa hanyut, 85 unit rumah terendam, dan kendaraan-kendaraan yang terbawa hanyut masih dalam proses pencarian serta 2 orang sedang dalam pencarian.


“Masih dalam pencarian terkait korban jiwa, dari informasi di lapangan terdapat 2 orang yang dibawa hanyut oleh banjir. Soal total kerugan masih dalam proses perhitungan,” tutur Anggota Satkoryon Banser Cicurug Apiyon. 


Meskipun taksiran kerugian masih dalam penghitungan, tapi setidaknya sebanyak 12 unit rumah dilaporkan hanyut dan 85 rumah lainnya terendam. Kemungkinan akan menelan biaya yang cukup besar. Hingga saat ini, petugas gabungan masih melakukan evakuasi korban terdampak banjir bandang.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad