Daerah

Bantu Warga Terdampak Banjir, GP Ansor Kecamatan Jati, Kudus Buka Posko Peduli

Jum, 6 Januari 2023 | 16:30 WIB

Bantu Warga Terdampak Banjir, GP Ansor Kecamatan Jati, Kudus Buka Posko Peduli

GP Ansor Kecamatan Pati membuka Posko Peduli Bencana di Proliman Tanjung sejak Sabtu (31/12/2023) pagi. Dok Banser Bagana Kabupaten KudusPAC GP Ansor Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah membuka Posko Peduli Bencana di Proliman Tanjung sejak Sabtu (31/12/2023) pagi. (Foto: dok Banser Bagana Kabupaten Kudus).

Jakarta, NU Online 
Sudah sepekan sejumlah desa di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terendam banjir, diantaranya adalah Desa Jati Wetan, Jati Kulon, Pasuruan Lor, Tanjung Karang, dan Jetis Kapuan. Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari setinggi mata kaki sampai perut orang dewasa.

 

Wakil Kepala Satuan (Wakasat) Barisan Ansor Serbaguna Tanggap Bencana (Banser Bagana) Kabupaten Kudus, Susanto mengatakan pihaknya telah mendirikan posko peduli bencana yang berlokasi di Proliman Tanjung, Kecamatan Jati untuk membantu evakuasi warga.

 

“Banser di Kecamatan Jati mulai Sabtu pagi mendirikan posko di sebelah selatan lampu merah Proliman Tanjung,” ucap Susanto kepada NU Online, Jumat (6/1/2023).

 

Susanto mengatakan, mulanya posko tersebut difungsikan untuk membantu mobilitas warga yang kesusahan sebab banjir serta mengatur lalu lintas jalan yang lamban sejak tergenang air.

 

Ini supaya ketika warga membutuhkan pertolongan, lanjut Susanto, pihaknya sudah tersedia di titik yang dapat langsung dituju oleh warga.

 

“Kalau ada apa-apa, tidak usah telepon sana-sini. Kami sudah ngumpul di satu tempat. langsung gerak, langsung gas. Sambil membantu lalu lintas yang macet,” ujar Ketua Satuan Koordinator Rayon (Kasatkoryon) Banser Kecamatan Jati itu.

 

Sementara untuk bantuan logistik, saat ini difokuskan kepada NU Peduli Kudus yang berlokasi di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati.

 

“Kalau ada logistik saya arahkan ke NU peduli di Getas Pejaten. Dari posko kami tidak menerima bantuan berupa beras,” terangnya.

 

Banjir yang terus berlangsung hingga kini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan menyebabkan debit air Sungai Wulan naik.

 

“Air semakin tinggi nggak bisa keluar akibat dari Sungai Wulan. Sementara pintu yang ditanggulangi untuk pembuangan daerah sini belum berani buka. Ketinggian air masih di atas pintu,” ujar Ketua Satuan Koordinator Rayon (Kasatkoryon) Banser Kecamatan Jati  itu.

 

“Menunggu pintu dibuka, baru air bisa surut. Sedangkan kalau malam masih hujan, air semakin tambah,” tambah dia.

 

Sejauh ini, kata Susanto, belum ada laporan fasilitas publik yang rusak. Hanya saja, banjir yang yang menggenangi cukup mengganggu mobilitas warga setempat hingga lebih hampir 500 warga mengungsi.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi