Daerah

Banyak yang Masuk Surga Bukan Karena Amal Ibadahnya

NU Online  ·  Kamis, 6 Desember 2018 | 16:15 WIB

Banyak yang Masuk Surga Bukan Karena Amal Ibadahnya

Foto: Ilustrasi (Ist.)

Pringsewu, NU Online
Jangan merasa bangga dengan amal ibadah yang sudah dilakukan selama hidup di dunia. Semua itu tidak menjamin seseorang masuk ke dalam surganya Allah SWT. Mayoritas manusia yang masuk surga bukan karena kuantitas amal ibadahnya. Banyak yang masuk surga karena dua hal yakni mendapatkan rahmat dari Allah serta syafaat dari Rasulullah Muhammad SAW.

"Masuk surga hanya mengandalkan ibadah kita? Berat!," demikian penegasan Wakil Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung Muhammad Haris di depan jamaah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah setempat di Masjid Darussalam Komplek Pemda Pringsewu, Kamis (6/12).

Maulid Nabi lanjutnya merupakan momentum tepat untuk meraih syafaat Rasulullah SAW. Hal ini sudah ditegaskan melalui hadits Nabi yang menyatakan siapa yang memuliakan hari kelahiran Nabi Muhammad maka akan mendapatkan syafaat beliau di hari akhir.

Selain meraih syafaat, lanjut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Ambarawa ini, peringatan maulid Nabi juga merupakan sarana untuk lebih meneladani akhlak Rasulullah sebagai sosok yang diutus untuk memperbaiki akhlak manusia. Ia berharap peringatan maulid jangan hanya dijadikan seremonial saja. Namun harus benar-benar berfungsi mewujudkan kehidupan yang penuh dengan akhlak baik di masyarakat.

“Kalau memperingati saja mudah. Yang tersulit adalah meneladani akhlak Rasul. Saat ini kita banjir mauidzah hasanah (ceramah) namun krisis uswatun hasanah (suri tauladan),” tegasnya.

Apalagi di era teknologi informasi saat ini, masyarakat bisa dengan mudahnya mengakses berbagai ceramah-ceramah keagamaan melalui media internet.

Terkait dengan belajar melalui media internet, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemda Pringsewu, H Zuhairi, yang memberikan sambutan mewakili Bupati Pringsewu, mengingatkan bahwa belajar ilmu tidak cukup melalui internet. Sebagian ulama ada yang menetapkan bahwa belajar ilmu harus langsung dengan guru.

“Belajar ilmu jangan hanya lewat media sosial karena cenderung dihukumi tidak sah oleh sebagian para ulama. Belajar ilmu harus face to face (tatap muka). Dengan menggelar maulid ini kita bisa langsung belajar dari ulamanya langsung,” ujarnya.

Zuhairi mengingatkan masyarakat agar hati-hati mengakses internet khususnya terkait permasalahan agama. Karena banyak informasi terkait agama di internet yang bukannya mencerahkan namun malah menjerumuskan masyarakat kepada paham kaku dan radikal dalam beragama. (Muhammad Faizin)