Daerah

Banyuwangi Savana Duatlon Diawali Khatmil Qur'an  

Ahad, 15 September 2019 | 09:30 WIB

Banyuwangi Savana Duatlon Diawali Khatmil Qur'an  

Bupati Banyuwangi Azwar Anas

Banyuwangi, NU Online
Mata Sumarlin lekat-lekat menatap pentas dan menyimak penuh bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an saat acara khatmil Qur'an dan doa bersama di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Sabtu (14/9) pagi. 
 
Dia bersama umat Hindu lainnya mengikuti rangkaian acara khatmil Qur'an tersebut sejak pagi. Tidak ada halangan bagi dia dan keluarga kecilnya menyimak ayat-ayat suci Al-Qur'an sebagai rangkaian awal pembuka pagi itu.
 
"Saya tinggal di Kedungasri. Di tempat tinggal saya soal toleransi antar umat bergama sangat kuat. Tak jarang, melihat pemandangan hidup saling berdampingan dan gotong royong antar umat," jelas pria berusia 50 tahun itu kepada NU Online.
 
Untuk kesuksesan acara keummatan di Tegaldlimo, lanjutnya, pada masing-masing pemeluk agama saling suport tenaga, pikiran, hingga kebutuhan panganan. Pada acara maulidan misalnya, Sumarlin yang dari Hindu diikuti sesama umatnya memberikan suport tenaga, bahkan tak jarang juga berikan rokok dan air mineral pada kegiatan umat muslim. 
 
Tak sampai di situ, dari keturunan Sumarlin juga ditanamkan pada nilai-nilai toleransi dan keberagaman. "Mengajarkan untuk hidup saling rukun dan berdampingan antar agama," tutur Sumarlin.
 
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menegaskan kemajuan daerah sampai saat ini adalah buah dari kerukunan, toleransi, dan kekompakan antar masyarakat setempat.
 
"Saya berikan apresiasi dari kerukunan yang telah berjalan sampai saat ini kepada para tokoh dan pemuka agama setempat yang hadir saat menjadi garda depan yang terus menjaga soliditas hubungan antar individu, sehingga kemajuan di Banyuwangi terus berkembang," jelas Anas.
 
"Di sini kita berkumpul bersama untuk tasyakuran atas capaian-capaian yang dilalui bersama. Agar semakin berkah dan selamat. Saya juga sampaikan permohonana maaf mungkin ada yang kurang maksimal atas kepemimpinan saya bersama Pak Yusuf," imbuhnya.
 
Pada acara yang menjadi pra event Banyuwangi Savana Duatlon 2019 itu dihadiri oleh ratusan kalangan santri dan umat muslim setempat.
 
Anggota PAC Fatayat NU setempat Umi Rahmah menambahkan, di samping kesadaran hidup rukun dan saling menghargai timbul dari masyarakat, juga didorong oleh program Pemkab Banyuwangi yang tak jarang memfasilitasi untuk bertemu dan berdialog.
 
"Maka sayang sekali, kadang saya baca berita terjadi cekcok antar masyarakat di suatu daerah karena mennaggalkan keharmonisan antar umat beragama. Saya sepakat dengan bupati, akibat dari tidak ada kekompakan, nilai toleransi, dan saling fitnah antar individu. Pasti berakibat pembangunan daerah tidak berjalan maksimal," terang Umi.
 
Sekedar diketahui event Banyuwangi Savana Duatlon 2019 adalah event yang menggabungkan olahraga lari dan bersepeda. Olahraga ini punya pehobi berbasis komunitas yang solid, dan merata di Indonesia. 
 
Kontributor: M Sholeh Kurniawan
Editor: Abdul Muiz