Batu Akik dalam Kegiatan Harlah GP Ansor Arjosari

Pacitan, NU Online
Dalam rangka turut memeriahkan Harlah GP Ansor ke-81 dan menyongsong Muktamar ke-33 NU. PAC GP Ansor Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan Jawa Timur menyelenggarakan Rangkaian Kegiatan bertema “Pemuda Bangkit, NKRI Harga Mati”, Kamis-Sabtu (14-16/5).<>

Acara Pembukaan kegiatan digelar meriah di Halaman Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil Arjosari, tampak hadir pada acara tersebut, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Luqman Harist Dimyati, KH Burhanudin HB, Bupati Pacitan Indartato, pengurus PCNU Pacitan, perwakilan Banom NU, angota DPRD dan tokoh  agama serta ribuan anggota Banser.

Pembukaan ditandai dengan penyerahan batu akik jenis Jesper oleh Ketua GP Ansor Arjosari, Hamka Hakim kepada tamu undangan. Seluruh tamu undangan dengan bangga memakai dan memamerkan batu mulia yang menjadi ciri lokalitas Pacitan.

Muallimin, Sekretaris panitia menyampaikan, GP Ansor Arjosari mengusung tema Pemuda bangkit, NKRI Harga Mati bukan tanpa arti. GP Ansor Arjosari ingin memberikan harapan bagi pemuda Pacitan agar terus mempunyai tekad untuk menjadi ujung tombak dalam menjaga NKRI.

“Kita semua tahu peranan GP Ansor yang turut dalam perjuangan merebut Kemerdekaan serta mempertahankan kemerdekaan di negeri ini, darah dan nyawa kami mewarnai negeri ini” ujarnya

Ia mengaku, pihaknya tahun ini memang ingin konsen dalam pengembangan kemampuan para pemuda pacitan. Terutama, pengembangan kreatitas dalam berbuat sesuatu yang menguntungkan banyak orang.

Hamka Hakim dalam sambutanya merasa bangga dengan dukungan dari berbagai pihak sehingga acara Harlah Ansor ke-81 dan menyongsong Muktamar ke-33 NU ini dapat terselenggara dengan sangat meriah diikuti oleh ribuan warga nahdliyin pacitan.

Rangkaian kegiatan Harlah GP Ansor ke 81 terdiri dari pameran dan kontes batu mulia “Ansor Nusantara Gemstone Award 2015”, Gerak Jalan Pemuda “Tiada Gentar Dada ke Muka, Bela Agama Nusa Bangsa”, turnamen Sepak Takraw Ansor CUP 2015, pentas seni “Cultural Fest”, aksi sosial donor darah “Setetes Darah Menyelamatkan Jiwa”, dan doa bersama “Refleksi Harlah Ansor Ke-81”. (Zaenal Faizin/Fathoni)