Begini Cara MWCNU Gudo Kembangkan Koin Kemandirian
NU Online Ā· Jumat, 13 April 2018 | 07:30 WIB
Perolehan kaleng shadaqah atau koin kemandirian yang dikumpulkan Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Shadaqah (UPZIS) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gudo diwacanakan akan dikembangkan sebagai core business (usaha inti) MWCNU.
Ini dikarenakan perolehan koin kemandirian pada bulan pertama yang dihitung beberapa waktu lalu diketahui cukup banyak. Dan potensi untuk dikembangkan sebagai core business sangat menjanjikan.
"Perolehan koin kemandirian di seluruh UPZIS Ranting MWCNU Gudo yang sangat besar tiap bulannya dimungkinkan untuk dikembangkan sebagai core business MWCNU," kata Direktur PC LAZISNU Jombang Ahmad Zainudin, Jumat (13/4).
Proses pengembangan sebagai core business ini, diambilkan dari dana perolehan koin kemandirian setelah dibagikan untuk MWCNU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) atau yang biasa disebut i'anah syahriah serta setelah digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial sebanyak 50 persen.
"Dan yang 50 persen akan digunakan sebagai saham ranting untuk usaha bersama di bidang transportasi dan ritel MWCNU dengan brandingĀ NUGO akronim dari NU Gudo," ulasnya.
Pria yang kerap disapa Gok Din ini mengatakan, diskusi awal terkait pengembangan koin kemandirian khusus di ranting MWCNU Gudo ini telah dilakukan dirinya dengan beberapa pengurus MWCNU Gudo di Kantor PC LAZISNU Jombang, Kamis (12/4) kemarin.
Seperti diberitakan di media ini sebelumnya, UPZIS Ranting MWCNU Gudo di bulan pertama berhasil mengumpulkan dana kaleng sedekah sebanyak 42 juta rupiah. Diperkirakan pada bulan-bulan selanjutnya akan semakin bertambah. (Syamsul Arifin/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua