Setelah lulus dari bangku SMA kemudian melanjutkan studi ke perguruan tinggi, empat atau lima tahun yang akan datang belum tentu mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal itu yang harus dipersiapkan matang-matang sejak dini oleh setiap orang.
Demikian disampaikan Sunarto, Kasi penempatan tenaga kerja Disnakertrans kabupaten Jepara, dalam “Kegiatan Pasca UN-UAM” yang diselenggarakan Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan Jepara, Senin hingga Rabu (25-27/5) kemarin, seperti dilaporkan kontributor NU Online Syaiful Mustaqi<>m
Jika tidak dipersiapkan sejak dini, katanya, calon pengangguran terdidik akan semakin meningkat. Dalam rangka menepis hal itu, setiap pribadi (individu) perlu mempunyai bekal berupa ketrampilan.
Sunarto mengungkapkan ketrampilan seharusnya dimiliki oleh setiap individu dan ketrampilan tersebut adalah ketrampilan yang laku pasaran.
Dia menyontohkan ketrampilan menjahit, bengkel, maupun elektronik. Setiap personal tentunya memiliki pakaian, kendaraan bermotor, maupun barang-barang elektronik. Sebelum ketrampilannya dikembangkan mulailah dengan memperbaiki pakaian, kendaraan, dan barang elektronik yang dimilikinya jika terdapat kerusakan. Jika sudah baru mengembangkan ketrampilannya menjadi lebih besar dan menjadikannya sebuah profesi.
“Mulailah membenahi pakaian, kendaraan dan barang-barang elektronik yang ada dirumah. Setelah itu baru kembangkan ketrampilan tersebut menjadi sebuah profesi,” kata Sunarto.
Sunarto menambahkan, pihaknya juga bersedia memberikan pendidikan dan pelatihan maupun modal usaha semisal menjahit, tata rias, bengkel sepeda, motor diesel, maupun elektro asalkan usaha tersebut sudah berjalan.
Selain Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kabupaten Jepara beberapa lembaga atau instansi juga berpartisipasi dalam kegiatan itu. Diantaranya Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Puskesmas, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) kecamatan Pecangaan. Selan itu, sejumlah pondok pesantren, Perguruan Tinggi di Jepara, Kudus maupun Semarang juga mempromosikan kampusnya kepada pelajar pada kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ainun Najib, wakil kepala madrasah bagian kesiswaan mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan opsi (pilihan) kepada para siswa setelah lulus nantinya. Menurut dia, hanya ada beberapa pilihan studi di pesantren, perguruan tinggi, bekerja, menikah atau mengabdi kepada masyarakat dan pilihan tersebut harus dipilih salah satunya.
“Mereka harus memilih studi di pesantren, perguruan tinggi, bekerja, menikah maupun mengabdi untuk masyarakat. Itu saja pilihannya,” ungkap Ainun Najib.
Najib berharap dengan kegiatan tersebut siswa sudah siap memilih satu diantaranya dan tidak akan merasa ragu dengan pilihannya. (nam)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua