Daerah

Berantas Pekat di Semarang, Ikhtiar Bersama Selamatkan Generasi Emas

Sel, 8 Desember 2020 | 01:00 WIB

Berantas Pekat di Semarang, Ikhtiar Bersama Selamatkan Generasi Emas

Ansor Genuk Kota Semarang mewakili kelompok masyarakat menyerahkan dukungan untuk berantas penyakit masyarakat kepada Wakaplosek Genuk (Foto: NU Online/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online

Indonesia menerima bonus demografi. Dengan demikian, diprediksikan jumlah generasi muda akan mendominasi ruang-ruang publik dalam kurun beberapa tahun ke depan. 

 

Namun demikian, merawat generasi muda agar mampu membawa kejayaan Indonesia di masa mendatang bukanlah hal yang mudah. Hal inilah yang disuarakan di Kepolisian Sektor (Polsek) Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah.

 

"Kedatangan kami ini ke Polsek Genuk untuk menyelamatkan generasi emas," kata Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Genuk, Masyhudi kepada NU Online, Ahad (7/12).

 

Menurutnya, penyakit masyarakat (Pekat) berbentuk bisnis esek-esek dalam 'salon remang-remang' dan judi nomor toto gelap (Togel) menjadi faktor yang menyebabkan rusaknya akhlak generasi muda Indonesia. Hal itulah yang terjadi di Kota Semarang, khususnya Kecamatan Genuk. 

 

"Prostitusi dan judi togel ini termasuk jenis penyakit selain corona yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. Pemerintah harus bisa memberantasnya," tegasnya.

 

Lebih lanjut mantan Wakil Ketua PAC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Genuk ini menjelaskan, menjamurnya penyakit masyarakat tersebut karena aparat tidak tegas dalam menutup judi togel secara menyeluruh. Karena yang lain tidak ditutup, maka yang ditutup nekat membuka lagi bisnis haram tersebut. 

 

"Jadi sebenarnya mereka ini iri dan kompak, yang ditutup kok cuma tempat ini saja yang lain tidak akhirnya mereka buka lagi," bebernya.

 

Untuk itu, pihaknya memohon agar Polsek Genuk memberikan dukungan pembersihan terhadap prostitusi dan judi togel di Semarang, khususnya di Kecamatan Genuk. Ia berharap tuntutan tersebut segera direalisasikan sehingga bisa fokus pada kegiatan pembinaan lain. 

 

"Aksi ini kami harap yang terakhir tapi bukan aksi terakhir. Selama ada prostitusi dan judi togel kami akan aksi lagi," tegasnya.

 

Perlu diketahui, kepedulian dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), Pengurus Cabang (PC) Muhammadiyah, dan organisasi kemasyarakat lain di tingkat Kecamatan Genuk dalam memberantas Pekat melebur dalam aliansi masyarakat bernama Gerakan Masyarakat Berantas Penyakit Masyarakat (Germas Berkat).

 

Dalam kesempatan itu, perwakilan dari Germas Berkat diterima Wakapolsek Genuk AKP Siti Nurhaniah di Ruang Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Sektor (Polsek) Genuk. Sementara rombongan GP Ansor, Fatayat dan Muslimat Genuk melakukan mujahadah di halaman Polsek Genuk.

 

Hani, sapaan Wakapolsek Genuk mengapresiasi kepedulian berbagai elemen masyarakat Genuk yang mendukung tugas kepolisian dalam menciptakan ketertiban masyarakat. 

 

"Terima kasih untuk gerakan mengembalikan Genuk sebagai bagian dari Kota Religi di Semarang. Alhamdulillah penyakit masyarakat ini sudah berkurang sedikit di sepanjang Jalan Kaligawe ini, tapi untuk di tempat lain seperti yang tidak ada di jalan raya masih belum bisa ditutup," ucapnya.

 

Keberhasilan Polsek Genuk dalam menutup lapak ilegal judi togel diakuinya masyarakat yang bersedia kerja sama memberantas penyakit masyarakat. Meski demikian, dirinya mengakui hal itu belum seberapa dibanding lapak gelap yang masih buka. "Mungkin berkurangnya belum seberapa, dari 100 persen baru sekitar 20 persen saja," akunya.

 

Ketua MWCNU Genuk KH Nur Shohib Ridlwan dalam kesempatan tersebut menegaskan, aksi bersama tersebut merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah. 

 

"Kami masih percaya terhadap kepolisian, karena itu kami sampaikan aspirasi ini kepada Polsek Genuk. Karena kami tahu yang berwenang atau bisa menutup praktik judi togel itu kepolisian," pungkasnya.

 

Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz