Daerah

Berkah Shalawat, Cinta Agama dan Negara Pemuda Pringsewu Semakin Kuat

Ahad, 29 Desember 2019 | 07:00 WIB

Berkah Shalawat, Cinta Agama dan Negara Pemuda Pringsewu Semakin Kuat

Jamiyyah Remaja Pecinta Shalawat (Repshol) Kabupaten Pringsewu menggelar acara Shalawatan di Studio 1 Sulampring TV Gedung Diorama Komplek Bendungan Way Sekampung Desa Bumi Ratu Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu (28/12). (Foto: NU Online/Muhammad Faizin)

Pringsewu, NU Online
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap elemen bangsa untuk menanamkan dan memperkuat cinta para remaja pada agama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai generasi penerus, mereka juga harus dibentengi agar tidak terkontaminasi paham yang bisa memecah belah umat dan bangsa.

Inilah misi utama sekelompok remaja yang tergabung dalam Jamiyyah Remaja Pecinta Shalawat (Repshol) Kabupaten Pringsewu, Lampung. Repshol terus konsisten membentengi para remaja dan masyarakat dari pengaruh paham ekstremisme dan radikalisme melalui kecintaan bershalawat nabi.

"Ini juga merupakan kepedulian kami untuk terus mengingatkan akan arti penting mengisi kemerdekaan dan pertahanan nasional," kata pimpinan Repshol, M Subhan Musthofa (Gus Han) di sela-sela kegiatan bertemakan Shalawatan agar Muncul Kedamaian, Hindari Perpecahan, Kita Isi Kemerdekaan.

Acara yang didukung NU Online tersebut dilaksanakan di Studio 1 Sulampring TV Gedung Diorama Komplek Bendungan Way Sekampung Desa Bumi Ratu Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu (28/12).

"Rutinan shalawatan yang sudah berjalan 9 tahun ini, tidak serta merta hanya melantunkan qosidah shalawat, melainkan majelis untuk menyosialisasikan penguatan pilar kebangsaan PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945)," jelasnya. 
 
Selain penguatan tersebut, Repshol juga terus menggelorakan semangat generasi muda untuk mengamalkan tradisi-tradisi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dan mencintai NU.

"Kita ingatkan jamaah juga untuk selektif dalam bermedia sosial, khususnya dalam memilih situs-situs sebagai media belajar agama. Jangan sampai hanya sekilas pandang dalam memahami informasi. Jangan yang penting situs bertulisan arab tetapi pada kenyataannya adalah situs yang berbau radikal," katanya.

Oleh karenanya, ia senantiasa mengarahkan jamaah untuk selalu membuka website-website yang jelas kesahihannya dan dapat dipertanggungjawabkan informasi yang ada di dalamnya. "Di antaranya (membuka) situs resmi NU Online setiap hari. Selain itu untuk sering-sering nge-share ke semua media setelah membaca. Dengan cara semacam itu, diharapkan kita semua terhindar dari kekeliruan dalam berfikir," tuturnya.

Sementara Bupati Pringsewu KH Sujadi berpesan, tradisi shalawatan harus terus dipertahankan sampai kapan pun dan di manapun. "Meskipun di tengah hutan sekalipun, jangan takut kekurangan, kelancaran dan keberkahan pasti diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang mau istiqamah bershalawat," tegasnya.

Ia mengajak seluruh umat Islam di kabupaten berjuluk Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis ini, untuk terus mengawal para generasi muda yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan masa depan Pringsewu agar menjadi jiwa-jiwa yang tangguh. Dengan ini ia berharap daerahnya akan tetap dalam keberkahan, asri, aman, damai, dan sentosa.
 
"Semoga kita semua menjadi pecinta shalawat yang cinta dengan NKRI dan terus dapat mencintai alam, berinovasi untuk negeri," pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Muchlishon