Pontianak, NU Online
Kaderisasi bagi mahasiswa sebagai sebuah keniscayaan karena posisi strategis dan pentingnya sebagai agen perubahan. Mahasiswa juga diharapkan mampu melakukan inovasi dan kreativitas dalam melakukan perubahan positif.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Sri Purwati pada Masa Penerimaan Anggota Baru atau Mapaba Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syekh Mahfud at-Tirmasi, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Komisariat IAIN Pontianak, Kalimantan Barat.
“Mapaba merupakan agenda rutin dilakukan sebagai bentuk kaderisasi awal di PMII yang saat ini wajib dilaksanakan oleh pengurus,” katanya, Ahad (21/10).
Menurut Ketua Rayon Syekh al-Tirmasi ini, Mapaba adalah sebuah proses kaderisasi pertama atau masa orientasi PMII kepada mahasiswa. “Hal tersebut sebagai langkah awal untuk masuk menjadi anggota organisasi mahasiswa ekstra kampus tersebut,” ungkapnya.
Baginya, perubahan dapat diraih apabila mahasiswa mempunyai wadah untuk menyalurkan potensi diri, minat bakat dan sebagainya. “Wadah itu salah satunya adalah PMII,” ungkapnya.
Karenanya, sangat penting bagi mahasiswa untuk dapat berorganisasi di luar kampus. “Selain untuk belajar, menggali potensi diri, menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Hal ini juga dapat memperluas jaringan dan sahabat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komisariat PMII IAIN Pontianak menyatakan bahwa PMII adalah organisasi kader yang berideologikan Ahlussunnah Wal Jamaah dan berasaskan Pancasila. “PMII adalah wadah yang tepat bagi mahasiswa untuk belajar tentang nilai keislaman dan kebangsaan serta PMII mampu mencegah paham radikal yang akan mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Rapublik Indonesia atau NKRI,” terang Tiara Sari.
Dia juga melanjutkan, ciri khas PMII menanamkan nilai spiritual melalui aktivitas di dalamnya dan secara dialektis diharapkan mampu membentuk pola pikir. “Pola pikir itulah yang menumbuhkan kesadaran mahasiswa akan tanggung jawabnya di dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa, bernegara dan beragama,” tegasnya.
Sementara itu, Lutfi Hakim menyatakan bahwa Mapaba dan berorganisasi sangat penting. Berorganisasi penting, dan manfaatnya akan dirasakan ketika nanti dihadapkan realitas dan kehidupan di masyarakat.
“Terus semangat dan terus gali potensi diri dalam organisasi yang dipilih karena manfaatnya begitu besar,” papar Ketua Ikatan Alumni (IKA) PMII IAIN Pontianak ini.
Mapaba dilaksanakan di Madrasah Ibdtidaiyah Nahdlatul Ulama II di jalan Imam Bonjol, Gang Bansir II, Kota Pontianak. Dengan mengusung tema Ber-PMII secara Fleksibilitas dalam Menghadapi Globalisasi ala Santri.
Hadir pada kegiatan ini, IKA PMII IAIN Pontianak, Lutfi Hakim, Ketua Komisariat PMII IAIN Pontianak Tiara Sari dan Ketua Rayon Syekh Mahfud At-Tirmasi, Sri Purwati dan perwakilan rayon serta kader PMII se-IAIN Pontianak.
Acara dibuka Lutfi Hakim perwakilan IKA PMII IAIN Pontianak. Dalam kegiatan itu setidaknya diikuti puluhan mahasiswa yang berasal dari tiga kampus di Kota Pontianak. (Nursyakirin/Ibnu Nawawi)