Pacitan, NU Online
Menyambut ujian nasional (UN) tahun 2018 yang akan digelar dalam waktu dekat, Kamis (29/3) malam Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pacitan Jawa Timur menggelar dzikir dan doa bersama yang diikuti oleh seribuan pelajar santri calon peserta ujian nasional dari berbagai sekolah di Pacitan.
Dzikir yang digelar untuk ketujuh kalinya sejak tahun 2012 ini, kata Ketua IPNU Pacitan Mawan Hardiyanto, dimaksudkan untuk memohon kemudahan dan kesuksesan para pelajar santri dalam menjalani ujian nasional.
"Selain itu juga untuk mempererat silaturahim antar pelajar dan santri. Dan yang paling penting untuk mendoakan keselamatan bangsa Indonesia khususnya Pacitan dari berbagai hal," katanya di masjid Agung Darul Falah Pacitan.
IPNU-IPPNU menghimbau kepada seluruh pelajar dan santri di Pacitan untuk tidak melakukan coret-coret baju dan tindakan yang negative pasca kelulusan nanti. Euforia kelulusan hendaknya diisi dengan kegiatan yang positif dan tidak mengganggu ketertiban.
"Karena tindakan tersebut tidak ada manfaatnya tetapi justru menimbulkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain. Kami berharap kepada Polres Pacitan dan masing-masing lembaga sekolah untuk terus mengawal anak didiknya agar tidak melakukan kegiatan tersebut," katanya.
IPNU-IPPNU selama ini berupaya mengadakan kegiatan yang positif guna membentuk jiwa pelajar dan santri yang memiliki karakter mulia.Ā
"IPNU-IPPNU mengharapkan para pelajar untuk menjadi pelajar yang terpelajar bukan menjadi pelajar abal-abal," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Pacitan, H Nurul Huda mengapresiasi kegiatan dzikir dan doa bersama yang dilakukanĀ IPNU-IPPNU Pacitan. Ia menilai Organisasi pelajar NU memiliki kepedulian yang tinggi untuk kemajuan para pelajar di Pacitan.
"Kami dari pemerintah Kabupaten Pacitan sangat mendukung sekali. Karena pelajar yang sekarang harus menjadi pelajar yang benar jangan menjadi pelajar yang hanya pinter, kalau pelajar yang pinter belum pasti benar tetapi kalau pelajar yang benar sudah pasti pinter," katanya.
Pria yang pernah menjadi sekretaris PCNU Pacitan itu berharap para pelajar dapat menjadi pemimpin bangsa di masa mendatang.
"Yang meneruskan menjadi pemimpin bangsa dan Negara ini adalah pelajar yang sekarang, jadi harus giat belajar untuk masa depan yang cerah," pesanya.
Kegiatan dzikir dan doa bersama yang berlangsung dengan suasana khidmat ini dipimpin oleh Ustadz Khoirul Anwar pengasuh Lembaga Penyantun Yatim Piatu Darussalam Pacitan.Ā
"Di sini say atidak sendirian, saya dating bersama anak-anak saya yatim piatu, yatim yang Insyaallah doanya mustajabah," katanya sebelum memimpin doa.
Tampak hadir dalam dzikir bertema mensukseskan cita-cita pelajar dan santri demi membangun bangsa dan negeri, RaisĀ PCNU KH Abdullah Sadjad, Bupati Pacitan H Indartato, Sekretaris Daerah Pacitan Suko Wiyono, Kepala Kankemenag H Nurul Huda, ketua badan otonom NU, dan perwakilan organisasi kepemudaan. (Zaenal Faizin/Muiz)