Lebak, NU Online
Tiga ratus delapan puluh pemuda siap mengabdi di Nahdlatul Ulama Kabupaten Lebak-Banten. Pengabdian dilakukan para pemuda dengan mengikuti Diklat Terpadu Dasar (DTD) yang dilaksanakan Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Lebak.
DTD IV yang diikuti pemuda dari seluruh perwakilan kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Farhan Cipanas Labupaten Lebak Banten sejak Jumat (22/2) dan berakhir pada Ahad (24/2) sore.
Pembukaan dihadiri 800 kader Ansor dari seluruh wilayah di Kabupaten Lebak. Hadir pada kegiatan tersebut Pimpinan Pondok Pesantren Al Farhan, KH Holil Abd Kholik, Wakil Ketua PW NU Banten KH Khozinul Asror, Ketua PC NU Lebak Kiai Saefudin As Syadzily, Ketua PW Ansor Banten, Ahmad Nuri, Ketua FSPP Lebak, Ade Bujhaerimi, Sekretaris PGRI Lebak, Abdul Waseh HS, Ketua DPRD Lebak, Junaedi Ibnu Jarta, seluruh unsur Muspimda Kecamatan Cipanas dan warga setempat.
Seluruh peserta antusias menjalani pelatihan yang sudah direncanakan panitia bersama tim instruktur. DTD digelar sebagai langkah awal para pemuda berkhidnat di Ansor. Kegiatan itu diharapkan menjadi kekuatan baru Ansor dalam mengawal NKRI dan Ahlusunnah wal Jamaah di Kabupaten Lebak.
Ketua PC Ansor Kabupaten Lebak Deden Z Farhan mengatakan DTD tersebut adalah DTD pertama di era kepengurusannya. Terlaksananya kegiatan DTD, kata Deden dalam rangka menjalankan amanah organisasi yang sudah disepakati pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda).
Ia mengungkapkan, kehadiran Ansor-Banser menjadi sangat penting. Sebab Ansor-Banser adalah aset besar yang dimiliki Nahdlatul Ulama. Terutama untuk meneruskan perjuangan NU kedepan.
"Oleh karena itu saya mohon doa dan support kepada semuanya agar kami senantiasa di berikan kekuatan dan keistiqomahan dalam melaksanakan visi kami ini, kader Ansor dan banser menjadi penting karena GP Ansor warosatul NU, artinya Ansor dan Banserlah yang melanjutkan kepemimpinan NU, jika kader terbatas maka kemungkinan kedepan potensi SDM terbaik untuk melanjutkan NU juga akan terbatas," ujarnya saat dihubungi NU Online, Ahad(24/2).
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Lebak, Junaedi Ibnu Jarta, mengatakan sebagai generasi muda dirinya bangga bisa menjadi bagian daripada NU. Nahdlatul Ulama, kata dia, adalah organisasi Islam yang mengajarkan nilai nilai moderat dan nilai nilai kerukunan umat beragama di masyarakat.
"Termasuk soal konsep Islam Nusantara, Islam nusantara jangan di fahami sebagai aliran tapi ciri khas berislam orang Nusantara, contoh saya di Kampung saya di Kec.Sobang kami memakai pakaian adat hitam-hitam ditambah igel (ikat kepala) tapi kami tetap sholat berjama'ah di masjid artinya ritual ibadah kami tidak di batasi oleh pakaian sepankang tidak bertentangan dengan aturan agama," katanya. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)